Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Bosan Kerja, "Syndrome Boreout" Berhati-hatilah, Hindari Terjebak Kesehatan Mental

Diperbarui: 14 November 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi burnout saat kerja (SHUTTERSTOCK)

Sandy (bukan nama sebenarnya) tiap pagi jelang ke kantor, kepala dan tubuhnya serasa berat sekali. Semangatnya hampir hilang. Padahal sebelum Sandy bekerja di kantor yang baru ini, dia merasa sangat dirinya orang yang paling bersemangat pergi ke kantor.

Begitu ibunya melihat gelagat dan tanda-tanda yang kurang baik, dia bertanya kepada Sandy, "San, kok akhir-akhir ini kamu seperti orang yang kehilangan semangat untuk bekerja, bahkan seperti orang yang tak punya motiviasi. Dulu kamu tidak seperti itu!"

"Ngga apa-apa kok mah! Aku cuma ngga punya motivasi lagi untuk kerja di tempat baru ini!"

"Loh kamu khan dapat pekerjaan baru yang sangat menantang dan lebih besar tanggung jawabnya ketimbang pekerjaan yang lama," tanya ibunya.

"Ngga mah. Justru di tempat baru ini tanggung jawabku kecil sekali. Aku tak paham kenapa aku mau kerja di tempat ini. Aku pikir karirku akan berkembang pesat karena tanggung jawab besar dan pencapaianku akan tinggi. Ternyata yang terjadi justru sebaliknya!" jawab Sandy.

"Oh, kamu sekarang dalam situasi "boreout" yach!" desak mamahnya.

"Betul sekali mah, aku kehilangan motivasi, serasa sendiri di dunia, terperangkap dan terasa kalah dalam segala hal. Semuanya sangat jauh dari impian, pekerjaan rutin tanpa ada tantangan. Rutin tanpa proyek besar yang bisa diukur pencampaian," jawabnya.

Kondisi Sandy yang boreout itu berlawanan dengan burnout. Jika burnout adalah syndrome karena kelelahan akibat overworked atau bekerja terus menerus.

Boreout adalah sebaliknya, kejenuhan kronis atau berkepanjangan akibat pekerjaan yang monoton atau repetitif

Persamaannya adalah keduanya menunjukkan gejala yang sama tetapi penyebabnya sangat berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline