Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Kejar Mengejar Kenaikan Fed Rate dan BI Rate, Apa Dampaknya bagi Kita?

Diperbarui: 31 Oktober 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari Kompas.com

The Federal Reserve sebagai bank yang menentukan untuk penetapan suku bunga di Amerika Serikat, ternyata telah melakukan kenaikan tiga kali di tahun 2022.

Boleh dikatakan kenaikan tingkat suku bunga teraktif, sangat agresif sejak tahun 2005.

Sebagai pemegang kendali untuk kebijakan moneter, di bulan September untuk ketiga kalinya telah menaikkan hingga sebesar 0.75% sehingga mencapai 3.25%.

Proyeksi akan datang, the Fed masih akan menaikan dua kali sebesar 1.25% sebelum akhir tahun. Mencapai 4.25-4.5%. Artinya kesempatan the Fed dalam sisa meeting yang dua kali, mereka akan menaikkan 75 basis poin di bulan Nopember 50 basis poin di bulan Desember.Total kenaikan di akhir tahun akan mencapai 4.5-4.75% pada awal tahun.

The Fed pasti punya alasan kuat untuk menaikkan suku bunganya, salah satunya adalah mengendalikan inflasi yang belum bisa reda.

Bank Indonesia mengejar kenaikan suku bunga juga

Sementara, Indonesia pun tak mau kalah agresifnya dari The Fed, Bank Indonesia (BI). BI telah mengumumkan pada tanggal 20 Oktober 2022, kenaikan suku bunga acuan 50 basis points menjadi 4,75%, suku bunga deposit facility 50 bps menjadi 4% dan suku bunga lending sebesar 50 bps jadi 5,5%.

Apa penyebab Bank Indonesia menaikkan suku bunga?

Dari segi faktor eksternal, pertumbuhan ekonomi global yang melambat dengan tekanan inflasi yang tinggi dan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Makin kuatnya suku bunga yang dinaikkan oleh The Fed membuat tekanan Rupiah melemah.

Dari segi faktor internal, rupiah melemah dari 13 Oktober 2022, 15,357 hingga 24 Oktober 2022, 15,960. Bahkan, sempat menyentuh 16.000. Menguatnya US Dollar, membuat tekanan yang terus rupiah. Hal ini tidak terjadi untuk Indonesia saja, tetapi beberapa mata uang mata negara di Asia Tenggara, Won dan Yen dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline