Saya sebagai seorang ibu sangat sedih, empati dan trenyuh atas peristiwa yang dialami oleh Ibu Santi Wastuti (43) dengan Sunarta, suaminya atas anaknya bernama Pika (14).
Kesedihan saya melihat seorang ibu dan suaminya dan seorang anak berada di bunderan HI dengan membawa poster dengan tulisan berwarna putih , tertulis "Tolong Anakku Butuh Gaja Medis", mereka didampingi oleh Andien Aisyah, seorang penyanyi.
Santi dan Sunarya berasal dari Jogya. Namun, Santi pindah ke Bali karena pekerjaan suaminya di Bali. Setelah menikah , Santi hamil menetap di Bali hingga usia kehamilan mencapai 7 bulan. Setelah usia kehamilan 7 bulan, Santi merasa lebih baik kembali ke Jogya karena merasa sendirian tidak ada family support di Bali.
Kelahiran buah hati yang dinantikan pun tiba, dengan operasi caecar dan lahirlah seorang anak perempuan cantik dengan berat badan 3.4 kg. Santi dan Sunarya sangat bahagia sekali karena melihat kecantikan dan sehatnya buah mereka yang dinamakan Pika. Tumbuh sehat dan berkembang pesat dan siap masuk ke kelas TK.
Suatu hari ketika PIKA sedang masuk ke sekolah TK, tiba-tiba Santi ditelpon oleh gurunya untuk menjemput Pika karena Pika sakit muntah-muntah dan lemas
Ternyata sakit itu sering terjadi diiringi dengan kejang-kejang . Awalnya Pika didiagnosa oleh dokter menderita epilepsy .
Namun, obat-obat epilepsy dan kejang yang diberikan oleh dokter sama sekali tidak mempan . Justru kondisi tubuh Pika memburuk, yang tadinya masih bisa berjalan, sekarang tidak bisa lagi jalan dan dia juga tidak bisa memegang benda-benda dengan tangannya, semua otot tangan itu lemas sekali.
Setelah berobat di Bali tidak berhasil, Santi memutuskan untuk pindah ke Sleman, Jogya untuk melanjutkan terapinya.
Di rumah sakit di Jogya , dokter telah mendiagnosa penyakit Pika sebagai Cerebral Palsy. Cerebral Palsy adalah penyakit lumpuh otak hingga menyebabkan otot tidak dapat bergerak, tidak ada koordinasi tubuh. Dibutuhkan alat khusus untuk bisa beraktivitas, bahkan penderita tidak mampu untuk berjalan.
Berbagai macam pengobatan baik yang medis maupun tradisional dilakukan oleh Santi demi anak tersayangnya. Semua yang didengarnya tentang cara pengobatan, dicobanya . Namun , satu obat pun tidak mampu mengurangi atau menyembuhkan Pika.