Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Berpikir "Out of The Box", Manfaatkan Drone sebagai Sarana Pengirim Alat Kesehatan

Diperbarui: 6 Maret 2022   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memanfaatkan drone sebagai sarana pengirim alat kesehatan. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Pasti semua sudah mengenal apa Drone .  Drone sebuah pesawat udara nirawak .   Di Indonesia drone pertama yang diluncurkan oleh PT. Dirgantara Indonesia  punya tipe Medium Altitute Long Endurance (MALE),  memiliki nama Elang Hitam.

Di Indonesia kepemilikan Drone hanya untuk keperluan militer, hobi dan dokumentasi.   Di luar dari ketiga kepentingan, tidak dapat dilakukan loh.  Kenapa? Regulasi tentang pengaturan drone yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2016.

Secara singkat aturan yang berkaitan dengan Drone adalah pemakaian Drone dilarang di tempat vital seperti Istana,objek vital nasional,  dilarang diterbangkan di Kawasan udara tempat militer,  Kawasan bandar udara, hanya untuk hobi dan rekreasi.  Di luar untuk tujuan hobi dan rekreasi, harus memiliki izin terutama untuk drone seberat lebih dari 25 kg.  Jika melanggar akan didenda pidana.

Masalah Penyakit Malaria

Malaria adalah salah satu penyakit yang mematikan yang dibawa oleh nyamuk betina.  Di seluruh dunia masih ditemukan kasus itu, termasuk di Indonesia sebagai negara topis .

Pembawa penyakit malaria adalah parasist Plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.  Plasmodium memiliki 5 spesies , tetapi hanya 2 spesies yang menimbulkan malaria cukup berat yaiatu Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Nyamuk Anopheles  itu punya tubuh berwarna kekuningan.   Nyamuk Anopheles lebih sering berkembang di tempat air yang terbuka alami.

Loh tempat terbuka itu sangat luas sekali , bayangkan jika dia berada di sekitar sawah ladang yang benar-benar luas

Bagaimana cara  berkembang malaria ? Parasite plasmodium yang dibawa oleh nyamuk karena dia mudah berkembang biak.  Setelah dia berkembang biak dia akan mengisap darah dari penderita malaria. Lalu satu minggu kemudian nyamuk yang mengisap darah manusia lainnya.   Parasit bercampur dengan air liur nyamuk dan masuk ke dalam tubuh manusia yang digigitnya.

WHO telah merekomendasikan untuk mengendalikan vector atau hewan pembawanya. Dua bentuk pengendalian vector dengan penggunaan kelambu dan penyemprotan.

Kelambu adalah cara tradisional yang sangat ribet untuk menggunakan.  Jika kondisi panas, kelambu selain harus dijaga kebersihannya karena sumber debu, juga perlu dijaga jangan sampai "bolong" atau berlubang agar nyamuk bisa masuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline