Aku terkejut saat anak milenialku itu lari ke rest room dengan muka pucat. Terdengar dari kamar mandi, suara orang yang muntah.
Kepanikanku timbul : "Kamu kenapa?". Dengan pucat pasi dia mengatakan mual tak bisa makan, dan pengin muntah terus.
Hanya dalam waktu sekitar 10 menit, dia sudah kembali lari ke toilet. Memuntahkan segala sisa makanan.
Wah aku segera memberikan obat mual yang baru saja kubeli dari apotik. Hanya dalam hitungan detik, anak berlari ke toilet untuk kesiakan kalinya.
"Wah kamu harus ke rumah sakit nich, udah hampir 7 kali kamu bolak-balik muntah. Tak ada satu makan pun yang kamu konsumsi!" seru saya.
Sempat berpikir pola gaya hidup sehat anak milenial say aini sehat, diet keto tanpa makan daging, maupunn karbo. Sakit ketatnya, kadang-kadang salah kaprah, menghindari semua makanan.
Tanpa pikir panjang, segera cek apakah dokter spesialis gastroenterologi praktek di rumah sakit. Ternyata masih bisa booking satu pasien lagi.
Begitu sampai di rumah sakit, anak tak tahan lagi untuk muntah, dia buru-buru ke toilet lagi. Saat registerasi, saya sudah membawa kartu asuransi anak.
Begitu dapat nomor antrian dokter yang dituju, segera kami ke tempat prakteknya.
Selesai periksa dokter,biaya dokter dan obat-obatan pengobatan tak perlu dibayar secara tunai tinggal gesek kartu asuransi dan tanda tangan surat diagnosa dari dokter.