Survei dari perusahaan entertainment digital Defy Media menyatakan bahwa generasi Z dan generasi milenial muda sekarang lebih menyukai nonton berita atau entertainment melalui video digital ketimbang TV.
Keterikatan dan kesukaan anak muda ini kepada video digital dimulai sejak mereka menginjak usia yang sangat muda 13-24 tahun. Durasi penggunaannya mulai dari pagi-pagi sebelum sekolah/berangkat kerja, sampai sore/malam hari pulang sekolah/kerja.
Dari hasil laporan Marshable, 57% dari penggemar video digital mengatakan bahwa mereka menyukai video digital karena membangkitkan mood mereka (57%) dan menghilangkan stress (60%) dan mengetahui berita baru dan menonton video sebelum tidur.(47%).
Seolah-olah hidup mereka itu sudah menyatu dengan video digital.
Lalu, bagaimana dengan generasi di atas mereka seperti emak,ayah, opa, oma mereka yang masih menyukai nonton TV analog di rumah dengan santai . Bagi anak muda, hal ini sangat membosankan karena kegiatan dan aktivitas mereka perlu mobile dan tak bisa hanya diam saja di rumah, menyukai yang dinamis bisa lihat banyak channel di satu momen, tinggal klik, klik.
TV Digital Representasi Kemajuan Teknologi Siaran Televisi
Indonesia merupakan salah satu anggota dari kesepakatan International Telecommunication Union (ITU) di Jeneva pada tahun 2006 yang menerapkan teknologi siaran digital. Sesuai dengan amanat UU Cipta Karya 11/2020 memberikan tenggat waktu paling lambat dua tahun agar seluruh siaran televisi yang dipancarkan sudah menggunakan modulasi digital pada 2 November 2022.
Kemajuan perkembangan teknologi begitu pesatnya, dunia digital sudah merambah di semua bidang. Bagi mereka yang tak mau mengikutinya perkembangan dunia teknologi, akan tertinggal dan menjadi warga yang tidak maju.