Berpuasa bagi anak-anak itu sebaiknya diajarkan sejak kecil atau sedini mungkin. Mengapa? Pembelajaran karakter dan spiritual sejak dini akan lebih mudah diterapkan dibandingkan ketika pembelajaran telah dewasa.
Jika diajarkan setelah anak itu dewasa karakter anak sudah terbentuk. Orang tua akan mengalami kesulitan dengan berbagai protes karena pemahaman anak yang sudah jauh berbeda dan berkembang .
Nah, dilematis atau tantangan bagi orang tua adalah tidak mudahnya mengajarkan puasa sejak dini.
Pertama anak itu belum paham apa itu puasa, lalu mengapa harus berpuasa dan kedua bagaimana cara berpuasa.
Kita sering mendengar kata bijak bahwa mendidik anak itu bagaikan sebuah kertas putih polos yang dituliskan oleh penulisnya. Penulisnya akan menulis apa, tergantung dari keinginannya. Jika anak dididik dengan disiplin dan baik, maka hasilnya karakter baik yang diperoleh oleh seorang anak.
Oleh karena itu meskipun sesulit apa pun, para ibu harus punya pola mengajar anak dengan hanya 3 hal sebagai berikut ini:
1.Motivasi dan Penjelasan Tentang Puasa
Dasar dari pengertian puasa adalah suatu kewajiban bagi pemeluk Islam untuk mereka yang telah berusia baligh (sempurnanya umur 15 tahun keatas) untuk berpuasa.
Orang tua yang telah berusia baligh itu diharapkan untuk memberikan penjelasan keutamaan berpuasa dengan bahasa sederhana yang dipahami oleh anak. Tentu jawaban orang tua harus masuk logika anak.
2.Memberikan Teladan
Jangan sekali-kali memaksa anak untuk berpuasa. Apalagi denga ancaman seperti "Jika kamu tidak puasa, kamu akan masuk neraka!".
Ancaman itu nantinya justru akan menimbulkan trauma bagi anak.
Sebaiknya ibu merangkul anak itu dengan memberikan teladan dengan contoh bagaimana ayah dan melakukan ibu sahur.