Selama ini banyak orang termasuk saya mengenal madu sebagai makanan tambahan atau vitamin yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Terutama saat pandemi, anggapan mengkonsumsi madu itu akan memperkuat imunitas tubuh .
Seolah madu jadi makanan tambahan favorit agar tubuh itu tetap sehat. Saya masih ingat ketika saya sakit , sebelum minum obat, ibu saya selalu menyediakan madu . Tujuannya agar saya tidak merasa pahit saat menelan obat.
Selain itu , ada ibu-ibu muda yang memberikan madu juga sebagai makanan tambahan pada bayi.
Begitu pandemi tiba, permintaan madu melonjak drastis. Orang berburu suplemen termasuk madu. Bahkan, orang mempercayai bahwa madu itu jadi supplemen yang paling bagus untuk suplemen sebagai penguat tubuh.
Melihat banyaknya permintaan madu, timbullah ide dan itikad tidak baik untuk memalsukannya. Orang yang ingin memanfaatkan madu palsu untuk dijual.
Baru-baru ini tertangkaplah seseorang pembuat madu palsu di daerah Jakarta Barat. Rupanya orang ini ingin mendapatkan banyak keuntungan dari penjualan madu yang dijualnya 1 botol Rp.25,000 . Pembuatan madu palsu ini dari bahan berbahaya seperti molasses, glucose dan fructose. Bahan-bahan ini sangat berbahaya apalagi jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat menimbulkan penyakit diabetes dan jantung , obesitas.
Setelah ada berita madu palsu Banten membuat konsumen bingung bagaimana konsumsi madu tetap dilanjutkan atau tidak. Padahal manfaat madu itu sangat banyak.
Lalu bagaimana kita sebagai konsumen mengidentifikasi mana madu asli dan mana madu palsu.
Sebelum berkenalan dengan madu asli, kita perlu mengenal lebih dalam dulu tentang madu, manfaatnya dan apakah tubuh kita benar-benar memerlukan madu sebagai suplemen.
Kenalilah Madu:
Sebelum bicara banyak tentang madu , kita harus mengenal lebih dulu apa itu madu. Madu yang kita hasil akhir dari suatu proses.
Madu cairan kental yang rasanya manis, seperti sirup , cairan yang diproduksi oleh lebah dari nektar bunga tanaman.