Sebagai non muslim, saya sangat terbuka untuk mendengar ajaran-ajaran yang bersifat universal. Saya tak pernah menutup diri untuk belajar sesuatu yang baik dari agama mana pun.
Bagi saya ajaran agama itu tak pernah mengajarkan sesuatu yang negatif. Dengan mempelajari ajaran universal dari agama lain, kita bisa membedakan perspektif dan perbandingkan dari masing-masing agama, bukan untuk membenturkan. Kekayaan rohani pun akan dihasilkan. Selain itu, pasti ada sesuatu yang positif yang dapat kita pelajari, gali.
Nach, saya sering mendengar nama beberapa siraman rohani dari beberapa pendakwah salah satunya adalah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Aa Gym memang seorang pendakwah yang terkenal. Bahkan kondang sekali saat Ramadan tiba. Kesibukannya untuk memberikan siraman rohani makin sering diperdengarkan baik di media online maupun di radio (di Bandung).
Salah satu dari siraman rohani yang saya dengarkan dari beliau adalah tentang “5 Cara memperbaiki diri:.
Ketertarikan diri saya pada topik itu , justru saat beliau memberikan ke lima cara itu dengan sangat sederhana dan diberikan contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 5 cara untuk memperbaiki diri:
1.Jujur Diri
2.Cermin Diri
3. Berguru Pada yang Ahli.
4.Manfaatkan Orang yang Membenci
5. Tafakuri Apa yang terjadi
Jujur diri:
Siapakah diri kita ini? Sebenarnya kita tidak bisa jujur menilai diri i sendiri, yang menilai adalah orang lain, suami, anak, pembantu. Jujur diri dapat dilihat dari aspek apakah kita terbiasa untuk memberi nasehat atau menerima nasehat. Memberi nasehat jauh lebih gampang dari memberi nasehat. Namun, mesti diakui bahwa kemampuan menerima nasehat itu sulit sekali. Ketika orang ingin menasehati, kita langsung menghindar, bahkan ingin balik memberikan umpan balik bagi orang yang beri nasehat.