Pesan Trisuci Waisak:
"Pada akhirnya ada tiga hal tersisa, seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup, seberapa iklas kau melepas sesuatu yang ditakdirkan bukan untukmu"
Di bulan Mei 2020, kita di Indonesia sungguh dapat bersyukur melakukan dua hari Nasional keagamaan yang sangat besar dan suci yaitu Ramadan dan Waisak.
Ramadan telah dimulai sejak 24 April 2020 berlangsung hingga 24 Mei 2020. Sementara Waisak sudah dimulai dari Selasa 5 Mei 2020 dengan pengambilan air suci dari umbul juprit di Temanggung dan Trisuci Waisak pada tanggal 7 Mei 2020.
Jika Ramadan memfokuskan untuk berpuasa dan beramal agar pahalanya makin tinggi, maka tema besar Waisak 2564 yang jatuh pada tanggal 7 Mei ini adalah Persaudaraan sebagai Dasar Keutuhan Sejati.
Waisak yang merupakan hari besar bagi agama Buddha untuk memperingati 3 peristiwa penting yaitu lahirnya pangeran Siddharta pada tahun 623 sebelum Masehi, pencerahan sempurna Siddharta menjadi Budda dan peristiwa wafatnya Buddha Gautama di tahun 543.
Jika tahun sebelumnya perayaaan Trisuci Waisak dirayakan di Borobudur dengan arak-arakan ritual yang meriah dan besar. Beberapa rangkaian acara yang sangat menyita perhatian umat Budha dimulai dengan pengambilan air berkat dari sumber mata air umbul juprit di kabupaten Temanggung dan obor yang diambil dari sumber abadi Mrapen di Grobogan.
Setelah itu akan diadakan ritual Pindapatta yaitu memberikan dana berupa makanan kepada para bhiksu yag dilakukan oleh semua umat Buddha, warga yang ingin melakukan kebajikan dipersilahkan untuk ikut serta.
Namun, sayang Covid 19 telah membatalkan rencana besar itu. Sekarang hanya diadakan pengambilan air suci saja. Lalu, acara ceramah dua hari dari bhiksu pun diadakan secara online, melalui YouTube Diharapkan semua umat Buddha tidak perlu datang ke Borobudur, cukup di rumah masing-masing.
Tema Trisuci Waisak 2564 : "Dasar Keutuhan Bangsa Sumber Pencerahan Batin", diharapkan umat Buddha di seluruh dunia merayakan, merenungkan dan mengimplementasikan ajaran kebenaran Dharma .
Tema persaudaran sejati itu artinya masyarakat Indonesia itu sangat majemuk baik agama, adat istiadat, suku , dan etnik. Walaupun beragam dan berbeda, tetapi kita merasakan bahwa kita tetap satu rasa sebagai saudara, setanah air, bahkan satu sebagai sesama masnusia.
Berbeda dalam segala aspek, bukan berarti kita meninggalkan ciri khas dari setiap tradisi, agama. Tetap mempertahankan ciri khas diri /umat agama tertentu karena kita memiliki keunikan sebagai hak hidup sebagai manusia .
Kita bersatu sebagai warga Indonesia karena adanya cinta kasih dan kasih sayang untuk hidup sebagai sahabat dan sahabat karib bagi warga sesama .