Corona Virus telah berdampak besar bagi perekonomian dunia maupun Indonesia. Prediksi pertumbuhan ekonomi negara mulanya 5 persen, ternyata anjlok 5 persen hingga 4,7 persen akibat penyebarannya.
Pemerintah tentu tidak bisa berdiam diri menantikan redanya corona virus. Sulitnya memprediksi berapa lama penyebaran corona virus ini berlangsung .
Oleh karena itu Pemerintah harus segera bertindak untuk mengantisipasi . Pemerintah berpikir serius untuk bisa mempertahankan agar pertumbuhannya tetap 5 persen dan tidak tergerus hingga 0,11 hingga 0,30 persen. Penurunan itu berasal dari turunnya ekspor dan impor.
Sektor perdagangan kena imbas karena sumber berasal dari luar. Ekspor dan impor terus melambat karena aktivitas nya terganggu dan akhirnya barang hilang dan harga pun akan naik.
Sektor pariwisata pun ikut terpukul karena target wisatawan dari China yang langsung datang ke Menado dan Bali turun drastis, sebelumnya jumlah wisatawan China mengunjungi Menado sekitar 70,910 di tahun 2019 sementara 1,196,497 di Bali. Sekarang wisatawan China itu tidak ada sama sekali dengan terhentinya maskapai langsung dari China ke Menado dan Bali dihentikan. Padahal tiap wisatawan asing itu menghabiskan biaya untuk tinggal di Bali maupun di Menado sekitar USD 1,000, artinya kita kehilangan devisa sebesar USD 1,200-USD 1,358 Karena hilangnya jumlah wisatawan itu.
Padahal target dalam APBD 2020-2024 yang diberikan kepada Kementrian Pariwisata, untuk mendapatkan devisa mencapai 21 juta dollar AS atau sekitar Rp.294 milliar.
Wishnutama selaku Menteri Pariwisata, tentunya harus mengejar target ini dengan dibukanya 5 bali baru yang jadi prioritas baru. Ke 5 Bali baru itu merupakan andalan destinasi super prioritas Indonesia Danau Toba, Borobudur, Bunaken, Mandalika, Bangka Belitung.
Oleh karena itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 25 PEbruari 2020 bersama dengan Bapak Airlangga Hartato selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengadakan rapat terbatas untuk antisipasi penyebaran virus corona.
Disebutkan oleh Bapak Airlangga bahwa Pemerintah menyiapkan anggaran Rp.298,8 miliar untuk insentif bagi wisatawan mancanegara . Insentif ini terdiri atas bagian Rp.98,5 milliar untuk subsidi diskon tiket pesawat dan anggaran promosi sebesar Rp.103 milliar sendangkan kegiatan pariwisata sebesar Rp.25 milliar. Sedangkan sisa sebesar sekitar Rp.72 miliar untuk media relation dan influencer.
Dengan adanya kata "influencer" dan kata "72 miliar", para influencer pun heboh , ingin ikut ambil bagian dari proyek besar itu.
Tentunya sebagai influencer domestik pun punya harapan besar ikut berpartisipasi untuk membantu Pemerintah dalam mempromosikan destinasi wisata 5 Bali Baru.