Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Berburu Emas yang Makin Kemilau!

Diperbarui: 7 Januari 2020   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detikfinance.com

Harga logam  mulia emas memang salah satu komoditas yang sedang berkilau di tahun 2020.  Harganya selalu dikaitkan dengan nilai tukar khususnya dolar AS, karena secara international perhitungan harga emas di pasar global menggunakan mata uang dolar AS.  

Yang menjadi parameter dari harga emas versus dollar emas adalah selalu kebalikannya.  Contohnya jika dollar AS melemah, maka harga emas akan naik di pasar spot global naik.

Bagi para investor yang konservatif lebih menyukai investasi emas karena emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.  Juga dianggap sebagai instrument yang lebih aman (Save haven instrument) sehngga membuat tetap diburu di saat perang dagang maupun ancaman resesi.  Kaitannya dengan the Fed , ketika menurunkan suku bunga, inflasi di AS akan meningkat, otomatis harga emasnya justru akan meningkat.

Sebelum tahun Baru, prediksi harga logam mulia, emas itu sudah mulai reli karena adanya kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya pada 2020.

Di bulan Agustus 2019  harga emas itu sempat menembus di level USD 1,500 /oz .  Di akhir tahun sampai ke harga tertingginya sekitar  USD 1,552/oz.

Salah satu direktur atau ekskutif dari perbankan asing mengatakan harga emas akan berpontesi reli  mulai dari tahun 2020.  

Prediksi dari Bapak Nainggolan Kepala  Riset Koneksi Kapital, emas dunia akan mencapai USD 1.670 /per oz sementara Bapak Ibrahim Direktur Garuda Berjangka juga mengatakan emas dunia akan mencapai UD 1.600/per oz.  Artinya kenaikan sepanjang tahun 2019 telah mencampai 2,65% per bulan atau 17,8% per tahun.  Berandai-anda jika dua tahun kemudian harga emas mencapai USD 2.000 maka kenaikannya akan mencapai 32.17% dari harga awal USD 1.513/oz.

Ternyata faktor global dimana terjadi geopolitik ketegangan antara  AS-Iran meningkat paska terjadinya terbunuh  Mayor Jenderal Qassem Soleiman, orang terkuat kedua setelah pemimpin tertinggi Iran  membuat  ekonomi global tidak menentu,  harga emas melejit pesat, baik secara global maupun domestik.

Harga Emas di pasar Domestik:

PT. Aneka Tambang sebagai produsen emas batangan , telah merilis harga emas batangan telah meroket Rp.10.000 jadi Rp.715.000 per gram pada perdagangan hari Jumat.   Sebelumnya harga emas  logam mulia Antam pada tanggal 6 Juli 20199 sebesar Rp.701.000/gram,  namun pada tanggal 6 Januari 2019 harga telah meningkat sampai Rp.783.000 per gram.  Bayangkan hanya dalam jangka waktu 6 bulan kenaikannya sebesar Rp.82.000 atau 11.7% .

Proyeksi harga emas  oleh dua nara sumber dikatakan harga emas akan mencapai sekitar rentang  Rp.800.000 -- RP.875.400  .   Apabila dibandingkan dengan harga di tanggal 6 Januari 2020, maka akan terjadi kenaikan sekitar 2-3% hanya dalam waktu yang sangat singkat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline