Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Mengantisipasi Dampak pada Tubuh Akibat Gelombang Panas yang Melanda Seminggu Ini

Diperbarui: 23 Oktober 2019   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunenews.com

Beberapa hari sudah merasakan betapa panasnya suhu udara baik itu pagi hari sampai malam. Jelang pagi agak adem. Tetapi hal ini sudah berlangsung hampir 4 hari . 

Ternyata, hari ini tanggal 22 Oktober 2019 saya membaca suatu berita berjudul Suhu Panas Melanda Indonesia Selama Satu Minggu di detik.com.

Dalam ulasannya, dikatakan, bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas kurang lebih satu minggu. Hal ini disebabkan oleh karena matahari berada dekat di jalur khatulistiwa.

Potensi terik matahari ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan karena posisi semu matahari masih akan belanjut ke selatan dan kondisi atmosfer masih cukup kering. Sehingga, potensi awan bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil. Demikian dikatan BMKG.

Hingga Sabtu 19 Oktober kemarin, suhu di beerapa daerah ada berkisar antara 37.8 C sampai 38.8C. Padahal bulan Oktober ini seharusnya sudah tidak begitu panas.

Menghadapi panas terik yang hampir mencapai 39 derajat celcius,  kita perlu menjaga kesehatan dan stamina tubuh.

Suhu panas yang meningkat, membuat tubuh jadi mudah lelah atau disebut dengan heat exhaustion.

Inilah yang sering terjadi dan terparah apabila tubuh mengalami panas yang super panas. Beberapa diantaranya terjadi gejala pusing, sakit kepala, pingsan. Perlu istirahat dan lingkungan yang sejuk.

Jangan biarkan tubuh mengalami suhu panas dalam jangka waktu lama, berkeringat dan sulit bernapas.

Apakah manusia bisa bertahan panas dalam jangka waktu lama?

Dalam laman Program Bahaya Lingkungan dan Efek Kesehatan Amerika Serikat menjelaskan tentang bahaya panas kepada manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline