Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Jelang Pelantikan Presiden Jokowi Kedua Kalinya

Diperbarui: 18 Oktober 2019   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka.com

Sudah siap untuk menonton Pelantikan Presiden Jokowi melalui media mainstream? Pastinya siap dong! Bagi semua warga Indonesia di tanah Air kesempatan untuk menonton di hari Minggu tanggal 20 Oktober 2019 jam 14:00. Ingat bahwa car-free day ditiadakan, tetapi bagi mereka yang beribadah diberikan kesempatan untuk melakukannya.

Jokowi akan dilantik untuk kedua kalinya sebagai Presiden Republik Indonesia didampingi dengan Bapak Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden. Pelantikan ini akan dilakukan oleh ketua MPR, Bambang Soesatyo di Gedung MPR/DPR.

Para istri ketua, wakil Ketua MPR dan anggota MPR tidak diundang karena jumlah undangan sudah cukup banyak. Undangan lebih diprioritaskan untuk pejabat negara , pemerintah dan tamu undangan dari luar negeri.

Undangan untuk kehadiran Presiden, Wakil Presiden 2019-2024 dan para ex presiden maupun pejabat Ketua Partai sudah disampaikan secara pribadi dan langsung oleh Pak Bambang Soesatyo baik di istanan Negara maupun di tempat domisili masing-masing ketua Partai, ex Presiden.  

Undangan yang sudah terkonfirmasi bukan hanya dari Indonesia saja, tetapi dari kepala negara dari Asia Tenggara dan perwakilan negara maju pun sudah terkonfirmasi akan datang.

Dalam konperensi pers  saat Presiden Jokowi menerima undangan pelantikan itu , beliau minta agar pelantikan diadakan secara sederhana tanpa mengurangi kehikmatan upacara.

Apa yang tersirat dengan kata "sederhana"? 

Pelantikan ini penuh dengan persiapan personel keamanan baik dari TNI maupun Kepolisian. Jumlah personelnya bukan main luar biasa banyaknya 30.000 orang. 

Sejak hari Kamis persiapan keamanan gabungan, apel gelar pasukan keamanan dalam rangka pelantikan Priesiden, oleh Marsekal Hadi  Tjahjanto, Panglima TNI di Silang Monas Jakarta.   

Pasukan yang dilibatkan 30.000 dibagi dalam ring pertama di dalam gedung oleh Pasukan Paspampres , ring kedua  Gedung  MPR dan DPR  dan ring ketiga  objek vital dan fasilitas umum seperti Bandara, Mall, Istana.

Ditekankan oleh Kapolri, Tito Karnavian, tidak diharapkan adanya permintaan demo . Demo akan berpotensi untuk mobilisasi massa. Mobilisasi massa akan membuat aksi anarkis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline