Sudah siap untuk menonton Pelantikan Presiden Jokowi melalui media mainstream? Pastinya siap dong! Bagi semua warga Indonesia di tanah Air kesempatan untuk menonton di hari Minggu tanggal 20 Oktober 2019 jam 14:00. Ingat bahwa car-free day ditiadakan, tetapi bagi mereka yang beribadah diberikan kesempatan untuk melakukannya.
Jokowi akan dilantik untuk kedua kalinya sebagai Presiden Republik Indonesia didampingi dengan Bapak Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden. Pelantikan ini akan dilakukan oleh ketua MPR, Bambang Soesatyo di Gedung MPR/DPR.
Para istri ketua, wakil Ketua MPR dan anggota MPR tidak diundang karena jumlah undangan sudah cukup banyak. Undangan lebih diprioritaskan untuk pejabat negara , pemerintah dan tamu undangan dari luar negeri.
Undangan untuk kehadiran Presiden, Wakil Presiden 2019-2024 dan para ex presiden maupun pejabat Ketua Partai sudah disampaikan secara pribadi dan langsung oleh Pak Bambang Soesatyo baik di istanan Negara maupun di tempat domisili masing-masing ketua Partai, ex Presiden.
Undangan yang sudah terkonfirmasi bukan hanya dari Indonesia saja, tetapi dari kepala negara dari Asia Tenggara dan perwakilan negara maju pun sudah terkonfirmasi akan datang.
Dalam konperensi pers saat Presiden Jokowi menerima undangan pelantikan itu , beliau minta agar pelantikan diadakan secara sederhana tanpa mengurangi kehikmatan upacara.
Apa yang tersirat dengan kata "sederhana"?
Pelantikan ini penuh dengan persiapan personel keamanan baik dari TNI maupun Kepolisian. Jumlah personelnya bukan main luar biasa banyaknya 30.000 orang.
Sejak hari Kamis persiapan keamanan gabungan, apel gelar pasukan keamanan dalam rangka pelantikan Priesiden, oleh Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI di Silang Monas Jakarta.
Pasukan yang dilibatkan 30.000 dibagi dalam ring pertama di dalam gedung oleh Pasukan Paspampres , ring kedua Gedung MPR dan DPR dan ring ketiga objek vital dan fasilitas umum seperti Bandara, Mall, Istana.
Ditekankan oleh Kapolri, Tito Karnavian, tidak diharapkan adanya permintaan demo . Demo akan berpotensi untuk mobilisasi massa. Mobilisasi massa akan membuat aksi anarkis.