Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Bagaimana Kyoto Dapat Bersih Tanpa Tempat Sampah?

Diperbarui: 8 Juni 2019   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Begitu sampai di Kyoto, saya melihat sekeliling saya mulai dari Kyoto Station, berjalan menuju ke  hostel tempat kami menginap.  Jaraknya tidak begitu jauh sekitar 500 meter. 

Terasa bingung sekali mengapa sepanjang jalan yang saya lewati bersih sekali . Saya tidak pernah menemukan sedikit atau banyak sampah tetapi anehnya saya juga tidak menemukan tempat sampah.  Bagaimana bisa bersih jika tidak ada tempat sampah?  Dimana orang  yang ingin membuang sampah?   Apakah mereka bawa semua sampah itu sampah ke rumah masing-masing?  Kenapa tidak ada tempat sampah di tempat publik?

Wah otak saya hampir gila, tidak berhenti memikirkan  puluhan pertanyaan yang tidak terjawab.  Bukan hanya Kyoto yang bersih, tetapi kota-kota lain seperti Nara, Saga Arashiyama, Osaka juga bersih, tak pernah menemukan sampah sama sekali. 

Nishiki Market - Dokumen Pribadi

Bahkan di tempat umum seperti tempat untuk naik bus, stasiun kereta api, tempat wisata, tak pernah saya melihat atau menemukan sampah.   Rasanya saya hampir tak percaya.

Nara's Park - Dokumen Pribadi

Saking penasarannya saya sudah ingin menanyakan hal ini kepada pemilik hostel tempat saya menginap. Sayangnya, komunikasi terhambat dalam bahasa.   Pemilik hostel tak bisa berkomunikasi bahasa inggris sama sekali, saya tak bisa berkomunikasi dalam bahasa Jepang.  Lenyap harapan untuk mendapat jawaban atas misteri ini.

Pulang ke Indonesia penasaran saya masih ada. Lalu tanpa disangka, saya mendapatkan satu artikel bahwa budaya membuang sampah di Jepang itu sangat rapi dan terjadwal sekali.

Orang Jepang mengelompok sampah-sampah itu atas beberapa jenis (sampah rumah tangga/sisa makanan, kertas-kertas kotor, sampah berbahan palastik, sampah botol(tutup botol harus dipisah) dan sampah kaleng, sampah khusus seperti alat-alat rumah tangga (wajan, penggorengan, radio, televisi, lemari es) yang dibagi berdasarkan ukuran (besar dan kecilnya).

Jadwal yang ketat untuk pembungan sampah dibuat setiap minggunya.   Contohnya sampah rumah tanggal dibuang tiga kali dalam seminggu di tempat yang ditentukan.  Hari Senin untuk buang sampah kertas, Hari Rabu untuk sampah botol plastik, kaleng dan botol kaca yang dikategorikan /dikelompokkan berdasarkan jenisnya.  Jumat minggu kedua dan keempat untuk membuang sampah alat rumah tangga khusus.  Hari Minggu tidak ada pembuangan sampah.

Jadwal yang telah dibuat itu ditentukan jamnya juga , antara pukul 8 sampai 9 akan diangkut oleh truk sampah.  Tidak ada pembuangan sampah di malam hari.

Ternyata tempat pembungan sampah dapat ditemukan di pertokoan dimana saya belum pernah meihatnya.  Tetap ingat saat buang sampah harus kita sortir sesuai dengan jenisnya karena ketatnya peraturan di Jepang.

Lalu kenapa tidak  ada tempat sampah di tempat publik?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline