Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Merugikan atau Menguntungkan IMF dan World Bank Meeting bagi Indonesia?

Diperbarui: 17 Oktober 2018   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNBC.Indonesia

Jika bertanya kepada orang asing yang belum pernah ke Indonesia:  "Apakah kenal di mana Indonesia?"   Jawabannya: "Indonesia itu Bali!"  Wah ini sangat ironis sekali bukan.   Indonesia itu lebih dari 17.504 pulau bukan hanya pulau Bali saja.   Sayangnya, orang asing hanya kenal Bali saja karena Bali jadi  tempat wisata idola bagi wisatawan asing .

Nach, sekarang kesempatan Indonesia untuk mengenalkan Indonesia melalui Bali .  Dengan digelarnya IMF dan World Bank (WB)  Annual Meetings 2018.   Internasional meeting ini merupakan event internasional yang biasanya diadakan setiap tahun di bulan Oktober di Washinghon, tahun ini giliran Indonesia terpilih untuk jadi tuan rumah International Meeting yang digelar  mulai tanggal 8 hingga 14 Oktober 2018.

Pertemuan terbesar di dunia dalam bidang keuangan dan ekonomi dengan kehadiran dari orang-orang penting seperti Menteri Keuangan, Gubernur Bank Sentral dari masing-masing angotanya (angottanya ada 189 negara).     Awalnya, jumlah peserta 15,000 tetapi jelang pembukaan ada 36.000 peserta dan 2000 meeting dari para pembuat keputusan ekonomi di seluruh dunia yang bertatap muka di Bali.

Dengan agenda meeting IMF-WB 2018 di Bali ini persiapannya sungguh luar biasa.  Mulai dari  dana yang sudah dianggarkan sejak tahun 2017 dari APBN sebesar 45,4 milliar dan sebesar 810,1 milliar tahun 2018, total anggaran dana yang dikucurkan sekitar 855 milliar.

Lalu untuk apa saja dana sebesar itu digunakan ?   Ada yang mengatakan biaya itu sangat fantastis .

Saya sebagai ketua itu sampai hari ini yang digunakan Rp 556 miliar, yang sudah dibayarkan Rp192,1 miliar. Nanti ada tambahan dari situ, jadi angka ini kami hemat yang tidak perlu," kata Luhut saat konferensi pers di Bali International Convention Center (BICC).

Dana yang sudah digunakan dialokasikan untuk biaya sewa gedung dan biaya yang paling banyak dikeluarkan adalah untuk membiayai infrastruktur seperti pembangunan underpass di Bali dan perluasan apron Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Setelah menyelediki lebih lanjut rincian dana itu dialokasikan sebagai berikut:

  • Pembangunan Underpass Ngurai Rai
  • Pelabuhan Benoa
  • Patung Garuda Wisnu Kencana
  • Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung
  • Penambahan Apron Bandara I Gusti Ngurah Rai
  • Sewa gedung dan hotel yang disulap jadi kantor untuk meeting
  • Infrastruktur daerah wisata Banyuwangi, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika

Dari sekian besar biaya yang telah dikeluarkan (hampir 855 milyar)  oleh Pemerintah Indonesia , lalu apa apakah keuntungan yang diperoleh Indonesia sebagai tuan rumah?

Kegelisahan tentang apa keuntungan Indonesia dengan mengeluarkan dana sekian banyak itu apakah hanya demi nama baik atau hanya sebagai pencitraan saja.  

Salah satunya tentu benar, itu demi nama Indonesia jadi hebat karena keberhasilan dalam penyelenggaraan event internasional yang jumlah anggotanya dan peserta yang luar biasa besarnya yaitu 119 negara dengan 36.000 peserta dan 2.000 meeting dihadiri oleh pengambil keputusan keuangan di seluruh negara di dunia ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline