Kawasan Bintaro yang menjadi bagian dari Tangerang Selatan dikenal dengan sebuah real estate yang selalu mengedepankan Go Green bagi penghuninya. Disamping itu sebagai pengembang di kawasan yang cukup luas itu Bintaro juga melengkapi fasilitas umum seperti rumah sakit, apotek, bank, sekolah, supermarket dan lain-lainnya.
Sayangnya, fasilitas umum ini setelah dibangun baik oleh Pemda Dinas Perhubungan atau Pengembang, kurang dipelihara maupun tidak adanya kontrol lagi oleh pengembang karena tanggung jawabnya sudah diserahkan kepada masing-masing pembangun. Contohnya, untuk Puskesmas di sektor 2 yang disebut dengan Puskemas Pondok Aren, menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Tangsel. Juga untuk stasiun kereta api di Pondok Ranji, pengelolaanya jadi tanggung jawab dari Dinas Perhubungan Wilayah Tangsel.
Saya hanya menyoroti 3 hal fasilitas umum di Bintaro yang perlu mendapatkan perhatian:
- Puskemas Rengas
Sebagian besar dari masyarakat yang menggunakan BPJS mau tidak mau harus ke Puskesmas sebagai rujukan pertama. Salah satu rujukan adalah Puskesmas Pondok Aren. Alamat dan lokasinya di Jl. Kenari Raya sangat strategis dan mudah dijangkau karena terletak di depan jalan besar. Bangunan yang didirikan masih termasuk baru, terdiri dari 3 bagian bangunan. Bangunan pertama untuk penerimaan pasien, bangunan kedua untuk UGD dan bangunan terakhir saya tidak mengetahui fungsinya.
Dari segi tempat dan bangunan, semuanya masih bagus dan pembagiannya cukup bagus. Sayang pelayanannya yang mungkin harus diperbaiki. Budaya pelayanan dimana pasien dengan KTP Tangsel tidak perlu membayar alias gratis, tetapi pelayanan yang didapatkan tak maksimal. Secara formil pendaftaran pasien ditulis sampai 14.00 tetapi praktiknya hanya sampai jam 12.00. Kebanyakan pasien adalah BPJS. Anehnya nomor pendaftaran tidak merefleksikan nomer antrean sesungguhnya.
Saya tak tau berdasarkan apa karena suatu waktu pernah mengantar seorang tetangga yang mendapatkan nomor antrean 4, tapi tiba-tiba nomor 6 dipanggil. Tidak terbayangkan apabila pasien datang tiba-tiba sakit lebih dari jam 12.00 harus ke mana karena pendaftaran sudah tutup. Menurut bagian pendaftaran bisa ke UGD, sayangnya ketika saya coba lihat UGD masih tutup pada jam 12.00. Selain pelayanan saat pendaftaran, saya juga menyoroti terhadap fasilitas lainnya seperti, pemberian obat yang semua standar. Memang ini fasilitas gratis jadi jangan mengharapkan kesembuhan bagi mereka yang punya sakit parah.
- Pasar
Fasilitas ini penting sekali bagi ibu-ibu rumah tangga dalam melengkapi dapurnya. Di Bintaro hanya ada dua pasar . Yang pertama adalah pasar tradisional sektor 2 semi modern, dan yang kedua pasar modern di sektor 9. Cukup lengkap yang dijual mulai dari sayuran, ayam, daging, sampai kepada buah-buahan.
Berhubung lokasi rumah saya lebih dekat dengan pasar sektor 2, maka saya lebih mengetahui seluk beluk dengan pasar sektor 2.
Hal yang sangat kurang menyenangkan di pasar sektor 2 itu adalah sampah yang dibiarkan menumpuk. Saya pernah tanya kepada pedagang, siapa yang mengelola sampah. Mereka menjawab tanggung jawab adalah pengelola pasar. Ketika saya datang ke pengelola pasar, kenapa sampah dibiarkan saja menumpuk, jawabannya adalah sampahnya banyak dan truk pengangkut tidak bisa muat.
Sungguh ironis sebagai pengelola tidak memprediksi berapa jumlah sampah yang ada dan bagaimana mengatur jadwal dan kapasitas dari pengangkut truk sampah.
Belum ada solusi tuntas sampai saat ini ketika saya coba mengungkapkan masalah ini ke aplikasi tangsel yang disebut dengan Siaran Tangsel belum ada tanggapan sama sekali.
Kereta Api