Semua mata tertuju kepada e-commerce yang sedang melancarkan program Hari Belanja Online Nasional yang berlangsung sampai dengan 12 Desember 2017.
Hari terakhir belanja, hari yang dinantikan semua orang karena banyak penawaran menarik dari barang-barang yang diskon besar-besaran, voucher sampai kepada tanpa bayar biaya pengiriman barang.
Wah, tentunya banyak yang ngga mau ketinggalan dan sabar dari hari-hari sebelumnya sudah menantikan hari H yang memang sudah pengin banget belanjanya. Bahkan teman-teman saya pun sudah mengincar barang idamannya sejak bulan yang lalu dan uang yang disediakan pun sudah tersedia. Bagaimana dengan mereka yang belum merencanakan tapi kalap melihat barang-barang yang banyak diskonnya?
Sebelum membahas lebih dalam tentang karakter orang belanja di hari Belanja Online Nasional, baiknya kita bahas dulu kenapa kok ada Hari Belanja Online Nasional.
Menurut Achmad Alkatiri , marketer sebuah e-commerze mengatakan 12 Desember 2017 ditetapkan sebagai Hari Belanja Online Nasional karena tahun ini diharapkan adanya online shopping awareness. Jumlah UKM yang ikut terlibat dalam Hari Belanja Onlien Nasional sebesar 248 . Diharpakan adanya peningkatan pembeli dari yang di kota besar sampai kepada tempat di pelosok.
Diketahui bahwa ada banyak kendala di pelosok untuk mereka yang ingin belanja lewat e-commerce. Jika di pelosok mereka tidak belanja lewat e-commerze , mengandalkan belanja konvesional, biaya pengiriman jauh lebih tinggi dari harga barang. Katakan dia ingin beli dompet seharga RP.40,000 ternyata biaya kirimnya RP.60,000 jadi harga kirim lebih besar dari harga barang. Tapi dengan adanay e-commerze kendala ini dapat dikurangi atau dihindari.
Lalu apa bedanya antara Hari Belanja Online Nasional tahun lalu dengan tahun ini. Keunggulan atau kelebihan Halbonas tahun ini adalah adanya komplain centre, tutur Achmad Alkatiri. Ketika pembeli mendapatkan barang yang diorder tidak sesuai dengan pesanan baik itu kualitasnya atau barang tidak dikirim, komplain apa pun akan dilayani oleh Kustomer Service Komplain Centre. Kustomer akan mencatat dan langsung memasukkan data tentang komplain, dan data itu langsung terkoneksi dengan perusahan e-commerce yang menjual barang yang dikomplain. Perusahaan tersebut langsung menanganinya dan komplain pun akan segera diselesaikan.
Adanya inovasi baru dalam Halbonas ini adalah biaya ongkos kirim dapat dikurangi atau bahkan gratis. Dikatakan ini bukan sekedar dari biaya yang dimasukkan dalam harga barang tetapi ada strategi kerja sama dengan perusahaan pengiriman barang untuk mengurangi harga barangnya.
Namun, ditengah hebohnya Halbonas, ada stigma negatif yang diutarakan oleh Bapak Tulus Abadi selaku Ketua YLKI sebagai berikut:
1.Mewaspadai antusiasme masyarakat untuk beli online dengan harga barang yang ditawarkan. Apakah harganya itu realistis? Apakah harga diskon itu benar-benar diskon atau sudah dinaikan dulu? Apakah iming-iming yang ditawarkan itu benar adanya?
2. Jika diskon palsu diberikan harus secepatnya komplain supaya pihak yang terkait akan diberikan sanksi . Adanya black list dari pelaku e-commerce yang nakal.