Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Buang Sisa Makanan, Ingatlah Mereka yang Kelaparan

Diperbarui: 24 November 2017   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Inhabitat.com

Seringkali kita lapar mata, beli makanan sebanyak-banyaknya dan ketika waktu makan tiba, makanan itu tidak dihabiskan bahkan seringkali sisa makanan  dibuang di tempat sampah. 

Kebiasaan pesta pernikahan di Indonesia selalu diikut sertakan dengan makan-makan besar. Makanan yang disediakan bukan hanya sesuai dengan porsi makan rutin kita, tapi bisa dua atau tiga kali lipatnya.   

Sayangnya, seringkali yang dimakan itu tidak dihabiskan.   Entah itu suatu habit atau kebiasaan yang jelek atau belum ada kesadaran bahwa sebaiknya kita makan secukupnya dan tidak membuang yang tidak bisa kita makan. Apa yang terbuang itu dapat dimakan oleh orang lain yang membutuhkannya.

Alasan pengundang merasa malu jika makanan yang disediakan untuk tamu sampai kurang. Padahal tamu yang diundang ratusan dan jika satu keluarga bawa 2 atau 3 orang maka harus disedikan 2 atau 3 x undangan. Artinya jika mengundang 200 undangan harus menyiapkan 400 porsi makanan.

Variasi makanan yang disiapkan juga beraneka ragam. Jadi perut yang biasanya cukup makan dengan satu atau dua macam jenis makanan , pada pesta perut akan diisi dengan aneka jenis makanan.  Kadang-kadang memaksakan makanan sampai perut sangat penuh dengan makanan.

Kebiasaan membuang bahan makanan juga dilakukan di bebeapa negara maju.  Pembuangan di negara maju biasanya dilakukan oleh supermarket yang menjual bahan-bahan makanan yang diletakkan display. Ketika  bahan itu sudah "expiry" maka bahan itu harus dibuang .  Timbullah limbah makanan yang begitu banyaknya tanpa bisa diolah sebelumnya.

Pembuangan makanan atau limbah makanan menjadi suatu hal yang melanggar moral.   Diingatkan oleh Organisasi Pangan Sedunia atau disebut dengan  FAO  PBB,  kita tidak boleh menyia-nyiakan makanan karena ada 800 juta jiwa di seluruh dunia menderita kelaparan  dan makanan yang terbuang sebanyak 1,3 miliar ton per tahun di seluruh dunia.

Bayangkan bahwa makanan yang terbuang itu cukup bahkan lebih dari dua kali mencukupi kebutuhan mereka yang kelaparan jika kita tidak membuangnya dengan sia-sia.

Apabila tiap 1 gram beras berisi 50 butir beras. Jika dikonversikan kedalam KG (kilo gram), maka 250 juta butir nasi sama dengan 5.000 Kg atau sekitar 5 ton yang akhirnya akan dibuang setiap hari dalam satu kali makan.

Ironisnya, menurut data PBB pada tahun 2010 sampai 2012 jumlah penderita kelaparan didunia mencapai 868 juta orang atau 12,5 persen dari jumlah populasi dunia. Sedangkan di daerah Afrika badan PBB pada tahun 2013 tercatat sebanyak 11,3 juta orang dilaporkan menderita kekurangan pangan di benua Afrika.

Mengingat bahwa kita tak boleh menyia-nyiakan makanan yang masih sangat dibutuhkan oleh orang lain, maka timbullah pemikiran atau gerakan yang diprakasai oleh Bridestoryuntuk membagikan sisa makanan kepada mereka yang membutuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline