Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Teman Curhat yang Jadi Berkat

Diperbarui: 23 Oktober 2017   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shutterstock.com

Di zaman milienium ini semua serba instan, tidak ada jarak, tidak ada waktu, tidak ada percakapan hati ke hati.   Lihatlah di lingkungan yang paling terkecil, keluarga.   Tempat dimana seharusnya interaksi ibu, ayah, anak-anak bercengkerama ketika ada waktu bersama.  Misalnya hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang sangat tepat untuk dapat berkumpul.  Berkumpul dan berinteraksi  ketika berada di meja makan atau pergi bersama-sama ke mall.   Namun, faktanya, ketika di dalam mobil , masing-masing baik ibu maupun anak-anak langsung buka gadget dan diam seribu bahasa dan mereka asyik dengan gadgetnya. 

Alone in the crowd:

Sering menemui di tengah kerumuman orang yang banyak sekali berkumpul ada seseorang yang hadir sendiri dan merasa dirinya tidak dipedulikan oleh orang lain.   Di tengah sebuah pesta besar dimana biasanya kerabat dekat atau teman dekat hadir , kita bisa berinteraksi bahkan bersilaturahim. Ternyata tidak , ada orang-orang yang merasa dirinya kesepian dan menjadi terasing karena semua orang tidak peduli dengan dirinya.   Ada yang mengatakan bahwa dirinya bagaikan orang asing yang hanya menjalani kontak eksternal, artinya bersalaman secara formal dan bersapa tanpa makna, lalu lewat begitu saja, bagaikan bola karet yang memantul.

Seberapa orang yang mengenal satu sama lain dengan kedalaman orang tersebut. Kita tidak hanya peduli dengan penampilan luarnya, fisiknya , atau hanya di permukaan luar saja.

Ada yang hilang dari apa yang dinamakan "mengenal sedalam mungkin" dari orang-orang yang dekat dengan kita.  Tampaknya orang yang terhilang itu menjadi makin tak merasa nyaman karena kebutuhan jiwanya untuk diperhatikan tetapi tidak menemukan siapa pun di tempat dia ingin diperhatikan.  Tempatnya berdekatan, tapi kita tak ingin tahu atau tidak mengenal apa yang dialaminya atau tidak ingin mengetahuinya.   Siapa yang mau peduli dengan orang yang demikian itu?

Ini bukan kepo!  Sama sekali bukan karena kita tidak berbicara tentang mencari tahu urusan orang lain. Tetapi lebih kepada mencari sahabat dan menjadi sahabat bagi orang lain.

Apakah fenomena di kota besar atau metropolitan itu sudah sedemikian hilang kepeduliannya?   Orang terdekat atau keluarga sendiri saja seolah merasa "loneliness" karena dicuekin atau tidak dimengerti atau sering ada slogan yang sangat menyakitkan  "SLOS"  artinay susah lihat orang senang, senang lihat orang susah.  

Isolation effects on the Brain:

Setiap pribadi yang merasa "Lonely"  pada dasarnya tidak ada aktivitas di area Ventral Stratura, terlihat bahwa di otak itu terlihat gambar yang menyenangkan maupun yang tidak .  Seolah otak itu sedang dalam proses LEARNING.

Sebaliknya pada orang "Unlonely" , otak menunjukkan aktivitas di bagian Temporaparietal Junction yang berkaitan dengan EMPATI.

Kebutuhan dasar manusia:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline