Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Tumbuhkan Minat Baca dengan E-Perpustakaan Nasional

Diperbarui: 17 April 2017   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Tersentak sekali saat melihat fakta dan data yang ada di Unesco bahwa  dari jumlah 1000 anak Indonesia hanya 1 anak yang punya minat baca.  Gambaran yang memprihatinkan ini tercermin dengan angka statistik minat  bangsa ini ternyata ada di nomer 52 dari 60 negara.

Bercermin dari hal itu, saya pun merasa tidak produktif dalam membaca buku.  Alasan-alasan yang sering dibuat ketika kita ditanya kenapa tidak bica membaca buku.  Jawaban klasik adalah  karena tidak ada waktu.  Bayangkan alasan klasik ini sejogyanya tidak dijadikan alasan karena ternyata   saya mampu mengupdate sosial media dalam jumlah jangka waktu cukup lama 45 menit.    Seandainya  waktu itu dipakai untuk membaca, pasti saya sudah dapat membaca l/2 dari buku .

Baca buku jadi kendala bagi setiap orang di Indonesia karena kebutuhannya dan  manfaatnya sudah bergeser digantikan dengan sosial media.  Seolah buku itu tak bermanfaat sama sekali.   Loh, dengan membaca buku, wawasan dan pengetahuan kita akan menjadi lebih luas.  Apa yang tidak diketahui sebelumnya bisa diperoleh dengan baca buku.    Apalagi dengan baca buku kita bisa melihat dunia luar yang tidak sempat atau kita tidak mampu kunjungi.  Mengenal dunia dari segi kemajuannya, kebudayaan,  kehidupan sosial , ekonomi, dan tatanan kultur yang dianutnya.

Walaupun semua orang telah mengetahui manfaat dari membaca, tapi kendalanya adalah orang tidak mau memulai membaca.  Lebih keren tidak mudah jatuh cinta kepada buku.  Untuk baca 1 buku saja susah apalagi menargetkan untuk baca l buku 1 hari.

Tergugah dengan statistik dan pernyataan dari Najwa Shihab  untuk “jatuh cinta” membaca buku , maka kita seharusnya memulai langkah awal dengan mencari buku yang mudah ditenteng atau dibawa ke mana pun.

Sekarang ini sudah zaman digital, tidak usah susah-susah untuk bawa buku kemana-mana.  Sangat ringan dan mudah karena ada sebuah Perpustakaan Nasional yang menyediakan e-perpustakaan.  

Untuk menjadi member atau anggotanya juga sangat mudah,  awalnya kita upload  iPUsnas di Google play store, dengan cara buka.  Setelah anda install, tinggal langkah berikutnya.

dokumen prbadi

Jika hanya ingin membaca di gadget tanpa harus meminjam, kita tinggal pilih kategori buku, banyak pilihan yang dapat kita ambil mulai dari agama & spiritual, agama Islam, alam & lingkungan, ANak, Antik & Koleksi,Arsitektur,Bahagas, Biografi, bisnis , Bisnis dan Ekonomi dan lainnya.

Klik buku yang kita pilih sesuai kategori, contoh Agama & Spiritual, akan muncul semua pilihan buku bertema agama dan spiritual

dokumen pribadi

Kita klik  cover buku, lalu terlihatlah detail buku.  Tertera apakah Pinjam, jumlah salinan, besar file,Keterangan Pengarang dan Penerbit, Sinopsis.  Saya tidak meminjam, tapi baca, langsung saya sentuh layar “baca”.   Tinggal kita baca sampai selesai.

Sebenarnya, prosesnya sangat mudah, dan gampang dan gratis, jadi tidak ada alasannya yang lain selain kita memang benar malas.  Begitu banyak fasilitas yang telah disediakan oleh perpustakaan Nasional secara digital. Buku-buku yang diperbaharui dan pilihan yang memang sesuai dengan kebutuhan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline