Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Totalitas Cintaku Kepada "Batik Tangsel"

Diperbarui: 4 April 2017   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Persepsi batik itu terlalu biasa buat diriku karena aku memang menyukai batik sejak dulu. Alasan utama, enak dan nyaman dipakainya, apalagi jika memakai  batik tulis, terasa nyaman sekali.  Dulu aku hanya melihat batik dari perspektif seorang konsumen atau pengguna saja.  Kini, perspektifku sudah berubah,  aku melihat batik sebagai  warisan budaya, kekayaan lokal  tempat tinggalku, bahkan  aku mendapatkan kearifan lokal, filosofi “batik”  yang tidak pernah kukenal sebelumnya.

Budaya membatik satu-satunya warisan budaya Indonesia yang sangat penting dilestarikan.  Setiap daerah punya keunikan kerajinan batiknya.   Potensi dari tiap daerah dalam menghasilkan batik tidak lepas dari budaya setempat .  Sebagai contoh  Batik  Banten  dikenal dengan Pesona Krakatau.   Pesona Krakatau itu diangkat sebagai motif dalam pembuataan batik Banten karena  kearifan lokal.

Apa yang dianggap sebagai kekayaan alam, ikon, yang terdapat dalam suatu daerah seperti kekayaan anggrek, kacang goreng yang ditemukan di sekitar Banten dijadikan dan diangkat sebagai motif-motif batik.     Pengrajin yang membatik dari Tangsel , Banten itu mempunyai daya imajinasi kuat tentang   alam yang indah dari Krakatau menjadi inspirasi dalam motif-motif yang dihasilkan oleh pengrajin  batik.  Demikian juga dengan kekayaan alam lainnya seperti kacang goreng dan anggrek ditemukan di beberapa tempat di Banten, maka kacang goreng dan anggrek jadi inspirasi motif pembatiknya.

Batik Tangsel:


Dalam workshop bertema “Ketapels Membatik”, kami peserta mendapat kesempatan untuk berkenalan secara langsung dengan pemilik “Sekar Purnama” , Dra. Nelty Fariza K.     Perempuan berusia 54 tahun ini  awal mulanya membuka usaha batik pada tahun 2004 dengan biaya sendiri  hanya berbekal pengetahuan tentang handycraft.     Ternyata tekad keras untuk produksi dan pemasaran batiknya  cukup berhasil.    Dalam jangka waktu setahun bu Nelty sudah berhasil mengembangkan pemasaran  batiknya sampai ke luar negeri.   

Mengapa batiknya yang dibawa ke luar negeri dapat disukai oleh konsumen di luar negeri?   Inilah rahasia  yang dikemukakan oleh Bu Nelty kepada kami semua.  

Sebelum mendesign batik yang akan dibawa ke luar negeri, Bu Nelty sudah membuat riset tentang budaya, kultur dari calon konsumen di luar negeri, sebagai contoh orang Jepang menggemari corak yang sangat tradisional dengan motif bunga sakura yang sedang mekar di musim semi.     Dibuatlah design batik sesuai dengan kultur, warna,tema yang eksotik orang Jepang.  Ketika pameran berlangsung, dalam sekejab, para diplomat asing dan keluarga istana kekaisaran Jepang membeli  baju batik itu sudah ludes laris terbeli.

Bagaimana dengan kondisi batik di dalam negeri sendiri? 

Bu Nelty  menjelaskan kepada peserta workshop bahwa motif batik etnik yang  sudah diciptakan jumlahnya  lebih dari seratus macam.    Sebagai contoh  motif Pesona Krakatau, Debus Jawara Banten, Kekayaan Flora, Mahkota Kerajaan Banten.       Motif lain yang juga diangkat dalam design batiknya  adalah dari kearifan budaya lokal , atau memilih ikon flora dan fauna yang terdapat di Banten.   Seperti diketahui di Tangerang  Selatan terkenal dengan budidaya Anggrek Ungu jenis Vand Douglas.  

Mengingat betapa sulitnya untuk menciptakan design seperti yang diinginkan di atas, setiap pengrajin yang membantunya dalam memproduksi motif yang  bernuansa etnik Banten itu  harus memiliki roh dan jiwa  yang memahami kultur,budaya, serta kearifan lokal supaya design yang dihasilkan bagus.Apabila pengrajin itu tak memiliki roh dan jiwa seperti itu, maka hasil design batik akan sangat jelek dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.   Dalam menciptakan produknya Ibu Nelty selalu mengutamakan  batik yang indah,nyaman, menarik.   Batik yang sangat menarik adalah yang enak dipakai atau fungsional dan bernilai seni tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline