Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Siaga Banjir Sebelum Bencana Datang Kembali

Diperbarui: 23 Februari 2017   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

postkota.com

Pagi hari ini, saya membaca surat kabar Kompas dengan foto-foto banjir menghiasi satu halaman penuh dan   ukuran yang melebihi dari satu postcard.    
 Foto-foto yang mengisahkan peristiwa pada tanggal 21 Pebruari 2017  tentang banjir yang terjadi di seluruh Indonesia.   Bukan hanya Jabotabek saja  yang kebanjiran tetapi seluruh Indonesia, mulai dari Lampung, Malang, Mojokerto, sampai Cirebon.   Hampir seluruhnya merata di hari yang sama hujan membuat semuanya kebanjiran.

Banjir mendatangkan banyak kerugian  baik itu materil, moril bahkan jiwa bagi semua warga Indonesia.

Bukan Banjir Terakhir dan Terparah:

 Mengejutkan judulnya karena  sebagian besar dari warga Indonesia akan mengatakan bahwa cukuplah banjir ini terjadi 5 tahun sekali dan kita semua sudah cukup menderita jika banjir datang.   

Jika warga mengganggap bahwa  curah hujantanggal 21 Februari 2017  di Jabotabek dan seluruh Indonesia itu  tertinggi intensitasnya  selama bulan Pebruari  2017 dapat memicu banjir.   Sedangkan menurut BMKG jika ditinjau dari curah hujan tanggal 21 Peburari 2017 dengan yang sebelumnya terjadi ini masih tergolong lebih rendah.   Rekor curah hujan tertinggi di Jakarta terjadi 5 Januari 1998 mencapai 356 mm per hari, dan 340 mm per hari pada 2 Feburari 2017.  Faktor cuaca bukan pemicu penyebab banjir karena  curah hujan relative rendah.

Tapi berdasarkan pantauan citra satelit Landsat tahun 1990 hingga 2016, pemukiman di Jabodetabek itu berkembang luar biasa.  Pemukiman nyaris menyatu antara wilayah hulu, tengah dan hilir di sepanjang daerah aliran sungai.

Siaga Banjir :

Melihat kondisi yang sangat rawan seluruh Indonesia bisa terkena banjir dan tidak terhindari dari banjir, maka semua warga dimana pun, entah itu pemukiman yang biasanya banjir atau tidak, perlu mewaspadai banjir.  

Banjir akan datang kembali ditengah cuaca yang tidak menentu .   Ancaman itu harus dimitagasi oleh setiap orang/warga agar terhindar dari banjir.

  • Sampah tidak dibuang di sungai
  • Membersihkan selokan dan got setiap hari pada musim hujan
  • Memonitor Cuaca dari BMKG setiap hari
  • Yang dilakukan Sebelum Banjir:
  • Perhatikan ketinggian rumah Anda dari bangunan yang rawan banjir.
  • Tinggikan panel listrik
  • Hubungi pihak berwenang apabila akan dibangun dinding penghalang di sekitar wilayah Anda.
  • Yang dilakukan Setelah Banjir:

a). Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda:

  • Simak informasi dari radio mengenai informasi banjir
  • Waspada terhadap banjir yang akan melanda. Apabila terjadi banjir bandang, beranjak segera ke tempat yang lebih tinggi; jangan menunggu instruksi terkait arahan beranjak.
  • Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air. Banjir bandang dapat terjadi di tempat ini dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras.

b). Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi:

  • Amankan rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
  • Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas air.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline