Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Beradu Kreativitas di Platform

Diperbarui: 25 Oktober 2016   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini demikian banyaknya platform e-commerze membuat  mereka harus kreatif dalam menciptakan kontennya jika tidak mau kalah bersaing

Menghadapi beragamannya pasar , salah satu industry yang persaingannya makin hebat adalah industry asuransi.    Mereka juga harus ciptakan cara-cara kreatif untuk meraih pasar yang sangat kompetitif.   ANak muda yang menjadi pasar potensial membutuhkan pendekatan dengan cara yang unik, tak cukup hanya berjualan langsung.

Pendekatan awal adalah dengan melihat secara dekat gaya hidup kaum muda yang belum kenal dunia asuransi.  Melalui budaya mereka yang sering ngopi di kafe bahkan bukan hanya sekedar minum, tapi demi gaya hidup.   Biaya segelas atau secangkir kopi yang begitu mahal tapi mereka tak peduli dengan uang untuk ngopi .  Nach gaya hidup inilah yang ingin diangkat oleh iklan asuransi yang mengatakan bahwa uang dihabiskan untuk ngopi itu lebih baik dihabiskan untuk asuransi. 

Bukan hanya media iklan yang diangkat untuk kreativitas pendekatan, tapi juga  konten dari media sosial.  Konten media sosial yang sangat dekat dengan anak muda.   Contoh konten dari sebuah iklan yang tak kalah menariknya: “Lembur lagi?  No worries”.     Refleksi dari gambaran para pekerja atau wirausaha yang harus lembur.  Berbagai penyakit bisa timbul akibat bekerja keras.  Biaya berobat pun sekarang mahal sekali. Keluhan dari pekerja sulit menyisihkan uang untuk asuransi.  Maka dibuatlah suatu pemahaman literasi tentang asuransi yang sangat singkat.

Persepsi semua orang tentang industri asuransi masih buruk karena sulitnya tentang pencairan klaim dan sangat rumit dengan prosedur yang berbelit-belit. Nach, persepsi ini ditepis dengan konten pemasaran bersifat soft selling.

Sekarang ini konten soft selling jadi acuan yang penting sekali untuk bisa merubah paradigm dari calon nasabah.

Pentingnya konten soft selling dengan pendekatan gaya hidup seperti telah dijelaskan di atas menjadi  cara yang jitu untuk keberhasilan dalam merubah paradigm dan akhirnya calon pembeli tertarik untuk membelinya.

Trik untuk soft selling:

Cara promosi yang dilakukan secara halus atau tak menyampaikan promosi secara langsung. Tujuan soft selling, Tujuan  menekankan tumbuhnya kepercayaan dan terjalinnya hubungan yang nyaman dengan konsumen. Syukur-syukur jika kemudian bisa dialirkan menjadi sebuah penjualan.

Keuntungan Soft Selling

Lebih mudah diterima.   Pemasaran yang bersifat halus, terselubung dan  tidak bersifat memaksa. Misalnya mengajak orang berlibur , jika orang tertarik berlibur tentunya akan mencari tiket. Tiket itu bisa dibeli di suatu tempat penjualan tiket.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline