"Kesehatan itu bukanlah segalanya dalam hidup, tetapi tanpa kesehatan segalanya tiada berarti".
Tampil sehat dan awet muda seiring dengan stres pekerjaan, lalu lintas, kehidupan, perlu diusahakan. Jika kita tak mengusahakan dengan sangat sederhana, tentu kita akan terjebak dalam sakit yang seharusnya tak boleh terjadi. Perlu usaha sederhana untuk mendapatkan pola pikir dan perilaku, gaya hidup yang selaras untuk mencapai hidup yang sehat.
Gaya hidup sehat bukanlah sesuatu yang muluk. Setelah saya pensiun pun saya tak punya beban pikiran dari pekerjaan yang biasanya dikejar oleh deadline. Dengan bebasnya pikiran yang tak berat, masih ada lagi yang perlu diprogram atau dikerjakan untuk mendapatkan hidup sehat.
Bagi saya, dulu ketika bekerja saya sama sekali tak memiliki kesempatan untuk fitness atau berolahraga. Pernah mencoba untuk fitness di kantor setelah jam kantor. Ternyata saya merasa kecapaian karena pikiran sudah lelah di pekerjaan, badan pun tambah ikut lelah ketika fitness. Belum lagi jika makin malam saya pulang kerja, saya merasa bersalah dengan anak yang telah saya tinggalkan selama seharian. Lalu, saya coba berolahraga hanya di week end saja. Ternyata hal itu tak berjalan lancar . Pertama karena saya malas berolah raga di tempat fitnes sendirian. Perlu usaha dan komitmen untuk pergi sendirian dan merasa penting untuk olah raga. Komitmen saya dikalahkan dengan kemalasan saya yang timbul karena merasa olahraga itu tak penting dan tidak bergairah untuk melakukannya.
Waktu pun berlalu begitu sangat cepat, hampir 28 tahun tak pernah berolahraga. Badan saya sering kali merasa tak fit dan seringkali orang bilang saya seperti orang yang loyo dan tak punya gairah hidup. Kualitas kesehatan saya sangat menurun, hampir tiap tahun saya harus masuk rumah sakit. Tiap bulan saya kena kronis diare karena stres.
Setelah waktu pensiun tiba, maka saya mulai mendapat kesempatan untuk berolahraga pada pagi hari. Ikut senam Tera di suatu taman bernama Taman Kepodang. Letaknya tak jauh dari rumah kira-kira 50 meter. Pagi hari pukul 6.00 saya berjalan kaki menuju ke Taman.
Senam Tera adalah senam persendian, peregangan, pernafasan, osteoporis dan seringkali diiringi atau diselipkan dengan senam diabetes dan poco-poco. Wah ikut senam di Senam Tera Kepodang itu ternyata sangat menggembirakan, menyenangkan. Lamanya senam 1 jam, akan berakhir pada pukul 7.00 atau jika mulainya terlambat yach berakhir agak terlambat juga. Tiap hari mulai dari hari Senin sampai Sabtu kami senam, kecuali hari Minggu libur.
Sebelum senam dimulai, kita bisa ngumpul dengan teman-teman, berbincang berbagai macam topik dari soal anak,belanja, politik, ekonomi sampai pembantu dan lainnya. Pesertanya luar biasa banyak 50 orang. Namun, yang aktif datang biasanya sekitar 20-30 orang. Ada tiga guru yang mengajar. Dua guru adalah guru tetap sedangkan 1 guru tamu yang tiap hari Rabu.
Guru tamu akan mengajarkan senam yang berbeda dengan senam kami yang rutin misalnya yoga . Yoga yang sangat praktis dan mudah karena kami berada di lapangan. Dengan tongkat kami melakukan gerak-gerakan yang sangat tidak mudah bagi kami yang sudah memasuki usia lansia. Belum lagi yoga yang dilakukan di lantai sambil menggelar matras. Kelihatanya sederhana karena hanya pernafasan saja yang diperlukan, tapi tenaga yang keluar dan masuk itu harus dilakukan dengan serius supaya hasilnya maximal.
Seperempat abad usia Senam Tera Kepodang. Pengurusnya sudah berganti-ganti, tapi banyak anggotanya yang masih anggota lama. Tak pernah ingin meninggalkan senam ini kecuali ada beberapa yang memang meninggal dunia. Tapi anggota lama merasa sangat nyaman, senang dengan suasana keakraban yang dialami oleh setiap anggota. Bukan hanya senam saja acara kebersamaan kami lakukan, sebelum puasa kami berkumpul untuk berdoa dan saling memaafkan. Ketika lebaran , kami mengadakan senam dan selesai senam, kami bersilaturahim dan makan bersama.
Satu tahun sekali kami mengadakan tur bersama. Tur ini biasanya tidak menginap karena kami masing-masing punya keluarga yang mungkin sulit ditinggalkan. Tetapi begitu acara tur bersama tiba, kami langsung terlibat dalam kebersamaan. Selama acara berlangsung baik di bus maupun di tempat yang dituju seperti ke Lembang/Bandung, kami akan selalu menikmati dengan bercengkerama dan berbincang dan bergembira.
Kebersamaan, Kegembiraan adalah bagian dari kehidupan senam yang dapat kami rasakan. Pola hidup sehat yang diterapkan adalah sehat jasmaninya karena senam dengna parameter yang dapat diukur hasilnya karena tiap hari selama 1 jam kami senam, tetapi juga sehat pikirannya karena adanya kebersamaan dalam senam ini. Pola hidup inilah yang membuat kami tak ingin meninggalkan untuk tidak senam Tera, mudah jangkauannya, tetapi merasakan banyak manfaatnya.
Tentu, jika ada senam seperti zumba, kami pun ingin menikmatinya. Tetapi karena peserta senam kami ini usianya tidak semuanya muda, sebagian besar sudah usia lanjut, kami pun harus mengevaluasi kembali apakah senam zumba itu dapat diterapkan dalam komunitas kami.
Zumba adalah bentuk dari olah tubuh dengan dansa. Penciptanya tarian Zumba , Alberto Beto Perez di tahun 1990-an. Seorang koreografer di Kolumbia. Menyenangkan sekali bagi mereka yang masih muda dan enerjik untuk ikut senam zumba karena gerak tubuh yang sangat dinamis.
Sayangnya, saya tidak diperbolehkan oleh dokter untuk mengikuti Zumba karena massa tulang saya sudah dalam ambang batas osteo. Oleh karena itu, saya harus kembali lagi kepada senam Tera yang sangat cocok dengan usia dan tubuh saya.
Selain senam, tentu pola makan sehat saya terapkan. Saya sudah mengurangi makanan lemak dan daging. Setiap pagi sarapan pagi dengan roti gandum . Lalu siangnya saya makan nasi merah dengan sayuran dan ikan. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi saya hindari. Rajin untuk check-up tiap tahun . Mengusahakan hidup dengan stres yang dapat dikendalikan
Bersenam sambil berteman dan berkomunitas merupakan hal yang sangat menyenangkan hati kita. Senang sehat, sehat jasmani dan pikiran dan impian kita untuk sehat pun tercapai dan terwujudkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H