Sabotase biasanya berkonotasi jelek, artinya mengambil alih sesuatu dari pihak lain dengan cara yang tidak beretika. Namun, sabotase dalam diri kita untuk meraih sukses juga demikian. Ada hal-hal yang perlu diketahui hal apa saja yang sering menyabotase kita dalam meraih sukses itu.
Berikut ini adalah beberapa orang cara yang paling umum menyabotase potensi kita jangka panjang.
Kita dapat dengan mudah mengindentifikasi faktor luar yang merupakan tanda-tanda bahwa sukses yang akan diraih itu sudah jauh dari jangkauan kita. Tanda-tanda itu berupa ketika kita hanya memilih jabatan di sebuah industri yang sedang menurun bisnis. Boss kita tidak menghargai pekerjaan kita, ide bisnis kita telah diambil oleh pengusaha lain sebelum kita berhasil mematenkan. Sebenarnya kita dapat mencatat dan mengindentifikasian saat melihat faktor-faktor di atas dengan segera dan tanpa ragu.
Tetapi yang paling sulit adalah mengidentifikasi diri agar tetap mempertahankan keberhasilan. Hal ini jauh lebih penting atau signifikan.
Ada dua masalah utama dengan sabotase diri yang membuatnya sangat sulit mengatasinya:
• Identifikasi. Sulit untuk mengetahui kapan kita perlu menyabotase diri sendiri karena sering terjadi tanpa sadar - dan saat itu tak seorang pun ada di sana untuk memberitahukan kita untuk melakukannya.
• Perbaikan diri sendiri. Meskipun kita dapat mengidentifikasi perilaku dan kebiasaan sabotase, tetapi pada kenyataannya kita sulit untuk memperbaiki diri karena hal ini adalah bagian alami dari kepribadian kita!
Meskipun tidak dapat mengklaim jawaban yang sempurna, Tetapi setidaknya kita dapat "identifikasi" kendala-kendala
Berikut ini adalah beberapa hal yang secara umum dapat menyabot potensi jangka panjang kita sendiri:
Kita menyerah sebelum waktunya
Ketika dihadapkan dengan kesulitan, sebagian kecil dari orang-orang terus dan sebagian kecil dari orang menyerah; hal ini berlaku untuk hambatan. Siapa pun yang menyerah langsung meninggalkan harapan kemajuan, sementara orang-orang yang bertahan langsung menemukan kesempatan lain untuk sukses akhirnya. Ini terdengar sederhana di atas kertas, jadi mengapa begitu banyak orang menyerah sebelum waktunya? Kadang-kadang itu karena jumlah usaha yang diperlukan untuk tahap berikutnya menakutkan. Kadang-kadang itu karena mereka merasa kalah dan tidak ingin merasakan kesedihan/kesulitan itu lagi. Kadang-kadang itu karena mereka diam-diam takut terhadap kesuksesan. Oleh karena itu kita harus mencari tahu kepada diri sendiri mengapa hal itu terjadi pada diri kita.
Kita tidak memotong /mengurangi kerugian Kita