Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Sabotase Kelemahan Diri Demi Kesuksesan

Diperbarui: 25 April 2016   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sabotase biasanya berkonotasi jelek, artinya mengambil alih sesuatu dari pihak lain dengan cara yang tidak beretika.   Namun, sabotase  dalam diri kita untuk meraih sukses juga demikian. Ada hal-hal yang perlu diketahui hal apa saja yang sering menyabotase kita dalam meraih sukses itu.

Berikut ini adalah beberapa orang cara yang paling umum menyabotase  potensi kita  jangka panjang.

Kita dapat dengan mudah mengindentifikasi faktor luar yang merupakan tanda-tanda bahwa sukses yang akan diraih itu sudah jauh dari jangkauan kita.   Tanda-tanda itu berupa ketika kita hanya memilih jabatan di sebuah industri yang sedang menurun bisnis.   Boss kita tidak menghargai pekerjaan kita,  ide bisnis kita telah diambil oleh pengusaha lain sebelum kita berhasil mematenkan.   Sebenarnya kita dapat mencatat dan mengindentifikasian saat  melihat faktor-faktor di atas dengan segera dan tanpa ragu. 

Tetapi yang paling sulit adalah  mengidentifikasi diri agar tetap mempertahankan keberhasilan.   Hal ini jauh lebih penting atau signifikan.

Ada dua masalah utama dengan sabotase diri yang membuatnya sangat sulit mengatasinya:


 • Identifikasi. Sulit untuk mengetahui kapan kita perlu menyabotase diri sendiri karena sering terjadi tanpa sadar - dan  saat itu tak seorang pun ada di sana untuk memberitahukan kita untuk melakukannya.
 • Perbaikan diri sendiri.  Meskipun kita dapat mengidentifikasi  perilaku dan kebiasaan sabotase, tetapi pada kenyataannya kita sulit untuk memperbaiki diri karena hal ini adalah bagian alami dari kepribadian kita!

Meskipun tidak dapat mengklaim jawaban yang sempurna,  Tetapi  setidaknya kita dapat  "identifikasi" kendala-kendala  

Berikut ini adalah beberapa hal  yang secara umum dapat menyabot potensi jangka panjang kita sendiri:


 Kita menyerah sebelum waktunya


 Ketika dihadapkan dengan kesulitan, sebagian kecil dari orang-orang terus dan sebagian kecil dari orang menyerah; hal ini berlaku untuk hambatan. Siapa pun yang menyerah langsung meninggalkan harapan kemajuan, sementara orang-orang yang bertahan langsung menemukan kesempatan lain untuk sukses akhirnya. Ini terdengar sederhana di atas kertas, jadi mengapa begitu banyak orang menyerah sebelum waktunya?  Kadang-kadang itu karena jumlah usaha yang diperlukan untuk tahap berikutnya menakutkan. Kadang-kadang itu karena mereka merasa kalah dan tidak ingin merasakan kesedihan/kesulitan itu lagi. Kadang-kadang itu karena mereka diam-diam takut terhadap kesuksesan. Oleh karena itu kita harus mencari tahu kepada diri sendiri mengapa hal itu terjadi pada diri kita.

Kita tidak memotong /mengurangi kerugian Kita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline