Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Transformasi Kantor Pos

Diperbarui: 14 April 2016   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya, kenangan dan paradigma saya tentang kantor pos itu adalah tempat dimana mau beli segala macam keperluan pos seperti perangko, meterai, paket untuk dikirim ke luar kota.  

Begitu masuk ke kantor pos yang berada di tempat dekat dengan rumah saya, saya melihat spanduk yang bertuliskan “Kantor Pos Melayani Pembayaran BPJS Kesehatan Anda. Bayar apa saja di Kantor Pos”.

Pertanyaan di benak saya, loh jadi kantor pos itu sudah berubah fungsinya.  Ketika saya sedang kesulitan dengan mendapatkan billing code secara elektronik untuk pembayaran pajak dari klien-klien kami. Server dari kantor pajak begitu sulitnya diakses, bahkan hampir tiap hari pada bulan Maret tidak mungkin diakses. 

Lalu, ketika saya datang ke kantor pajak, saya agak komplain kepada pegawai pajak, bagaimana mau bayar pajak, sulit sekali untuk bisa akses ke web/situs kantor pajak untuk bisa mendapatkan biling code.

Dijawab oleh pegawai kantor pos, kenapa ibu tak bayar pakai kantor pos saja.  Mendengar jawaban itu, hati saya sangat gembira karena dekat dengan rumah saya ada kantor pos. Namun, untuk memastikan bahwa pembayaran pajak dapat dilakukan via kantor pajak, saya pun lacak peraturan perpajakannya.  Ternyata  hal itu diperbolehkan dan diakui sah.

Saya pun langsung ke kantor pos. Diterima oleh pegawai pos dengan tersenyum. Tanpa adanya billing kode yang seharusnya dibuat lebih dahulu jika saya bayar via bank.  Dengan cepat dan gesit, pegawai kantor pos segera menginput, mengecap dan memberikan tanda bukti bayar kepada saya.

Ketika saya masih menunggu dalam antrian, sempat saya melihat bermacam-macam antrian pembayaran baik itu bayar listrik, telepon, cicilan kredit motor, tabungan, bahkan sampai bayar BPJS pun dapat diterima di kantor pos. Saya terhenyak dan kaget wah, canggihnya kantor pos itu.  Luar biasa, sudah berubah fungsinya.

Transformasi Kantor Pos:

[caption caption="Kantor Pos Melayani Semua Pembayaran. pixabay.com"][/caption]Ketika era digital terjadi, tentunya era surat-menyurat secara tertulis dan dikirim melalui kantor pos sudah tidak lagi dilakukan. Masyarakat sudah beralih komunikasinya melalui media sosial, sms, internet dan lain-lain.

Kondisi itu ditanggapi dan dicermati secara tepat dan cermat oleh Pos Indonesia. Pilihan untuk terus membangun bisnis yang dibutuhkan oleh masyarakat telah berubah, semua perlu bantuan untuk pembayaran yang cepat dan mudah.  

Berhubung tidak semua masyarakat Indonesia menyukai pembayaran melalui bank yang penuh dengan administrasi, maka pilihan bagi kantor pos untuk memenuhi kebutuhan baru masyarakat ini segera dijawab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline