Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Mendengar Pesan Presiden Jokowi

Diperbarui: 13 Desember 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompasianival 2015"][/caption]

Undangan seorang presiden Jokowi bagi seorang warga biasa adalah sangat mengagetkan.  Jumat 11 Desember 2015, saya ditelpon oleh seorang dari Kompasiana.   "Ibu bisa datang untuk ikut Jamuan Makan Siang bersama Presiden Jowoki", katanya.   Sungguh tidak percaya dengan apa yang saya dengar. Serasa mimpi di siang hari bolong.  Pertanyaan diulang sampai beberapa kali.   Setelah konfirmasi bahwa saya akan datang, saya diberitahukan tentang syarat untuk ikut dalam Undangan Makan siang itu antara lain harus memiliki QR Code Kompasianival 2015, berbaju batik dan tidak memakai celana jeans.

Menyiapkan diri sebaik-baiknya seperti pakaian, sepatu dan alat-alat yang perlu dibawa.  Persiapan yang matang telah dibuat. Sayangnya malam itu saya dibuat tidak tenang bukan karena syndrome ingin bertemu dengan presiden tetapi karena gejala sakit flu menyerang, ditambah dengan sakit perut.   Saya terpaksa minum obat. Tetap saja mata sulit dipicingkan untuk istirahat.

Sabtu pagi, dengan kondisi badan yang masih sakit, terpaksa minum obat kembali.  Rasanya tak mungkin jika membatalkan karena saya sudah berjanji akan datang.   Selayaknya saya harus berusaha.   Pukul 8.30 saya sudah tiba di Gandaria City . Bertemu dengan banyak teman Kompasiana.  Senang sekali rasanya yang saya pernah lihat di dunia maya sekarang bertemu di dunia nyata.  Apalagi saya bertemu dengan Pak Tjiptadinata yang jauh-jauh datang dari Australia.  Luar biasa semangatnya.   Foto-foto bersama dengan para Kompasianer pun dibuat.   Wah, saya melihat persiapan dari Kompasianal 2015 yang sangat hebat sudah terlihat, tampak booth yang ikut serta memeriahkan acara.

Nach, kami semua harus registrasi. Semuanya ada 100 orang. Selesai registrasi, kami tetap beribincang-bincang dengan teman-teman. Sampailah saatnya untuk registrasi untuk mendapatkan undangan dari Istana Negara.  Satu persatu kami dipanggil.  Selesai registrasi, kami diminta untuk menuju ke bus.  Kami berangkat pada pukul sekitar 10.15 dan tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 11.00  

[caption caption="Surat Undangan"]

[/caption]

Kami perlu berjalan kaki dari tempat parkir menuju tempat Santap Siang. Namun, sebelumnya masih ada waktu untuk berfoto sekali lagi di pelataran depan Istana Sebelah timur.   Saatnya screening, kami dipanggil satu persatu sambil membawa undangan dari Menteri Skretaris Negara Republik Indonesia. Semua peralatan baik itu dompet, tas, handphone harus ditinggal di tempat yang disediakan.

[caption caption="Di depan Istana Negara"]

[/caption]

Memasuki tempat Santap siang, kami melihat tempat yang luas dengan meja bundar yang diisi dengan 8-10 orang.  Tempat pada pukul 11.30 Presiden Jokowo memasuki ruangan. Kami diminta berdiri dan beliau memberikan salam kepada kami satu persatu. Setelah itu kami dipersilahkan duduk kembali.

Tampaknya Presiden Jokowo melihat wajah-wajah kelaparan, sehingga Beliau mempersilahkan kami untuk santap siang terleibh dulu.  Selesai santap siang sekitar jam 11.00,  Pak Iskandarjet , Assisten Manajer Kompasianer memperkenalkan diri.  Juga memberikan visi,misi dari Kompasianal 2015, kegiataan yang dilakukan oleh para kompasianer. 

Tibalah kesempatan yang diberikan untuk beberapa wakil dari Kompasianer tampil ke depan memberikan "uneg2"", rekomendasi maupun pertanyaan kepada Bapak Presiden. Pertanyaan harus diajukan dalam waktu 2 menit.   Beberapa kompasianer mengajukan pertanyaan mengenai mengapa pelayanan di KBRI di Hongkong masih belum optimal,  ada di daerah terpencil yang masih belum juga memiliki infrastruktur listrik sehingga menyulitkan guru untuk mengajar dengan baik, adanya isu sara di Bali. Beberapa rekomendasi dari seorang Kompasinaer untuk diikut sertakan dalam kunjungan presiden dan juga ada rekomendasi dari seorang kompasiner agar Presiden juga memberikan wawasan kepada Kompasiner apa yang perlu ditulis dalam Kompasiana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline