Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Percaya Diri itu ngga mudah lo....

Diperbarui: 6 September 2015   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap kali bertemu dengan seorang teman yang kebetulan adalah seorang pakar psikolog  sosial, mengatakan bahwa tiap individu kurang percaya diri.   Kurang percaya diri ini salah satunya disebabkan oleh budaya timur yang membuat kita untuk rendah hati, selalu membantu orang yang sedang sulit.

Rendah hati adalah suatu sikap yang baik dan positif karena tidak sombong .  Namun, rasa rendah hati itu seringkali menjadi salah kaprah.  Sejak masuk di SD pun,  anak-anak itu tidak dididik untuk memperlihatkan hasil karya gambar atau tulisannya dengan bangga.  Setiap karya itu tidak boleh dibandingkan antar satu anak dengan anak lain.  Guru punya peran penting dalam mendidik karena ketika pembandingan kualitas karya antara satu anak dengan anak lain, maka yang terjadi adalah kompetisi dari anak-anak untuk berkarya untuk menghasilkan yang terbaik.

Sebaiknya, untuk budaya menumbuhkan percaya diri,  seorang pendidik justru mengembangkan kreativitas dan inovasi dari seorang murid.  Hasil dari kreativitas itu harus dihargai . Penghargaan itu akan menimbulkan percaya diri bagi anak-anak.

Sejelek apa pun hasil dari gambar seorang anak, jika gurunya memberikan apresiasi kepada anak atas hasil karyanya. Anak akan merasa harga diri terangkat dan pada akhirnya percaya diri untuk makin meningkatkan karyanya.

Pada saat ini kurikulum SMP atau SMA mulai berubah.  Beberapa esai yang dibuat oleh anak-anak.  Hasil esai itu dibaca di depan kelas atau di forum terbuka.  Berani tampil di depan kelas untuk presentasi , atau public speaking jadi contoh agar percaya diri dari anak-anak itu makin tumbuh dan berkembang .

 

Percaya diri bukan hanya penting bagi anak sekolah. Tetapi juga mereka yang ingin bekerja maupun berwiraswasta.  Adakalanya ketika orang yang baru ingin melamar pekerjaan, tak punya percaya diri karena melihat banyaknya pelamar atau saingan.  Percaya dirinya juga hilang saat interview pekerjaan.  Ketika saat ditanya:  "Apakah kontribusi anda kepada perusahaan ini?"   Kaget dan tidak percaya diri menjawab: "Saya belum tahu!".  Jawaban ini merefleksikan bahwa pelamar sangat tidak punya percaya diri bahwa dia dapat melakukan yang terbaik buat perusahaan dan itu namanya kontribusi.   Namun, dia tak punya percaya diri sama sekali sehingga jawabannya tidak memperlihatkan percaya diri itu.

 

Percaya diri juga penting bagi para entreprenur yang baru mulai usahanya. Dunia usaha saat ini tentunya penuh dengan persaingan. Di setiap bidang ada saja pesaingnya. Pesaingnya lumayan banyak.   Jika dia baru saja usaha, tetapi tidak berhasil dan hilang percaya dirinya bahwa dia mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi, maka dia benar-benar hancur.

Kecuali jika dia memiliki percaya diri yang besar, ketika dia jatuh dan tidak berhasil untuk usaha yang pertama kali, dia harus dengan teguh percaya diri bahwa dia mampu mengatasi kesulitan sampai usahanya berhasil.

Kemampuan disertai dengan percaya diri itu penting sekali di setiap sendi kehidupan.  Oleh karena itu, dasar utama para ibu untuk mendidik putra-putrinya agar memiliki percaya diri sedini mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline