Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Keceriaan Menjelang dan Sesudah KAA ke-60

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14301348581363169548

Sebuah penghelatan besar, semarak, diadakan di Bandung dalam rangka Peringatan 60 Tahun Konperensi Asia Afrika (KAA).Lihatlah Bandung, yang mempersolek kotanya, terutama jalan Asia Afrika dan Gedung Merdeka disulap menjadi cantik dan megah.Berkat partisipasi warganya yang aktif dalam menyambutpenghelatan besar ini,acara yang spektakuler penuh dengan historis itu benar-benar menakjubkan.Apalagiseorangperencana besar di belakang layar, yang tak lain dan tak bukan, Ridwan Kamil, sang Walikota yang punya ide besar dan kreatif dalam perencanaan penghelatan ini.

Dimulai daripersiapan 60 acara yang disusun pemerintah kota, bersama dengan beragam komunitas, dan ribuan sukarelawan menyiapkan beragam tarian, pameran, hingga pergelaran angklung kolosal disajikan untuk menyambut tamu-tamu KAA.

Dibentuklahsukarelawan yang berpartisipasitidak hanya dalam acara kesenian, tetapi juga keamanan, kebersihan, bahkan dunia maya. Sukarelawan ini dibentuk dalam berbagai tim, dan uniknya menggunakan nama-nama negara peserta KAA 1955.

Atas ide kreatif warag kota Bandung, mereka menggunakan nama-nama tim pengamanan dengan nama kota peserta Konperensi AsiaAfrika .Sebagai contoh, ada tim keamanan diberi nama Bandung (Badan Pelindung), untuk tim informasi diberi nama India (Informasi Dunia Maya), tim informasi kota diberi nama Indonesia (Informasi dan Pelayanan Kota), untuk tim lapangan diberi nama Sri Lanka (Semangat Lalu Lintas Tertib KAA), sedangkan untuk tim acara diberi nama Burma (Badan untuk Meramaikan Acara).

Partisipasibukan hanya datang dari warga saja, tetapi sejumlah pengusaha pun tak mau ketinggalan.Mereka ada yang memberikan cenderamata batu akik pancawarna khas Kabupaten Garut untuk delegasi KAA, sedangkan Asosiasi Pengusaha Reklame memberikan 150 lembar karpet untuk Masjid Agung Bandung yang akan dipakai delegasi KAA menjalankan ibadah shalat Jumat.

Partisipasi Pemerintah Kota Bandung juga banyak melakukan pembenahan fisik. Di samping pembenahan di sekitar Jalan Asia Afrika berupa penataan trotoar berikut bangku-bangkunya, dan penataan taman, juga membangun beberapa monumen untuk mempercantik kota.

Partisipasi warga Kota Bandung yang tak bisa tampil di acara kesenian bisa berpartisipasi dalam menjaga kebersihan kota. Ribuan warga mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, hingga anggota TNI dan polisi, bergotong royong membersihkan kota. Sebagian warga mengecat median jalan, membuat mural di berbagai sudut, hingga membersihkan sampah yang berserakan.

Partisipasi warga dari golongan senimandi Dago Pojok dan mahasisiwa dari Universita Adi Buana , sejumlah warga secara sukarela membuat spanduk dan lukisan untuk memeriahkan KAA. Mereka berjumlah sekitar 80 orangdengan pendamping seni di Kampung Dago Pojok Rahmat Jabari., sekitar Di samping itu,puluhan aktivis dan pegiat HAM menggelar orasi budaya untuk mengkritisi semangat yang disuarakan para pemimpin Asia Afrika 60 tahun lalu.

Di tempat lain,di Kolong Jembatan Pasupati, Bandung. Riuh ratusan anak muda memeriahkan acara Solidarity Day, Tribute to Soekarno and Nelson Mandela. Sebanyak 42 seniman dan komunitas Kota Bandung jadi bintang pendukungnya.

Energi kuat dan besar serta keceriaatn KAA telah menghidupkan Bandung meskipun delegasi KAA hanya singgah satu hari di bandung.60 acara disiapkan.

Acara puncak dari Penghelatan akbar Peringatan 60 tahun KAA Bandungpada tanggal 24 April 2015.Masyarakat dan semua warga Bandung dilibatkan di sekitar jalan atau ruas Asia Afrika.Anak-anaksekolah dengan berkostum polisi, membawa bendera warna warni dari peserta KAA Bandung. Kegembiraan dan keceriaan menyelimuti anak-anak ini. Sambutan meriah segera mereka kumandangkan dengan nyanyian “Halo-halo Bandung” dengan mengibarkan bendera kecil digenggaman tangan kecil mereka,ketika para delegasi peserta KAA datang.

Sepanjang jalan Asia Afrika steril dari pengunjung atau pengendara.Dijaga ketat oleh para polisi wanita cantik dan tegas, kemeriahandan antusiasme dari warga Bandung yang ikut serta menyambut para delegasi pun ikut serta di ruas sepanjang jalan.

Tepatpukul9.17 WIB, napak tilas digelar.Iring-iringan pasukan pembawa bendera dan marching band Tentara Negara Indonesia untuk membuka jalan bagi 22 kepala negara yang berjalan dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka.Tampak di depan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memimpin rombongan didampingi ibu Iriana Widodo.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pidato pembukaan dari Emil yang membacakan hasil Konferensi Asia-Afrika tahun 199, yaitu Dasasila Bandung dalam bahasa Inggris. Tak lupa, di akhir pidatonya, Emil menyatakan "Hatur nuhun," yang berarti 'Terima kasih' dalam bahasa Sunda.

Selepas siang, para delegasi akan diajak bersantap di Rumah Dinas Gubernur, sebelum acara benar-benar diakhiri.

Acara penutupan dari Pengehelatan akbar Peringatan 60 tahun KAA bandung diadakan pada tanggal 25 April 2015.Warga serta wisatawan berkerumun memenuhi kiri kanan trotoar yang dibatasi pagar di Jalan Asia Afrika,.Polisi menutup jalan sepanjang sekitar dua kilometer mulai kawasan Simpang Lima hingga Jalan Asia Afrika-Jalan Oto Iskandardinata.

Kegiatan Parade Asia Afrika dan Karnaval Bandung berlangsung sejak pukul 9.30 hingga malam hari nanti. Sejak pagi tadi animo warga mulai nampak di seputaran lokasi.

[caption id="attachment_413075" align="aligncenter" width="538" caption="News Liputan 6.com"][/caption]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline