Seminar Nasional Kompasiana yang berjudul “Penyelamatan Sumber Daya Alam Migas”, tanggal 13, 2015, merupakan seminar yang sangat krusial dan penting mengenal bagaimana menyelamatkan sumber daya alam dari krisis cadangan sumber alam dan gas di Indonesia, khususnya Blok Makaham.
Para Nara sumber dari Seminar Nasional adalah sebagai berikut:
• Awang Faroek Ishak (Gubernur Kalimantan Timur)
• Dwi Soetjipto (Direktur Utama Pertamina)
• Widyawan Prawiraatmadja (Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM)
• Dr. Andang Bachtiar (Pakar migas)
• Irman Gusman (Ketua DPD RI)
Moderator : Helmi Yahya
Keynote speech: Sudirman Said, Menteri ESDM
[caption id="attachment_410046" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen pribadi"][/caption]
Pentingnya memahami posisi cadangan Sumber daya alam , listrik, gas:
Dalam paparan tentang sumber daya alam, Menteri ESDM menyatakan bahwa ada Paradoks Aspek Mikro Gas.
Aspek-aspek Paradoks adalah sebagai berikut:
1. Mengganggap bahwa kita masih cukup kaya sumber daya alam dan memiliki banyak sumber migas, dan terus bertahan untuk mengimportnya.
2. Mengimpor terus dan tidak dapat mengelola sumber daya alam yang ada bahkan memboroskannya dengan memberikan subsidi kepada mereka yang tak seharusnya berhak mendapat subsidi BBM.
3. Sumber daya alam yang terbaru tidak dikelola dengan cukup serius. Sedangkan pemakaian sumber daya alam yang ada dengan menggunakan fosil akan habis dalam kurun waktu tertentu.
4. Pengelolaan , penemuan energi yang sifatnya sustainable dalam jangka waktu panjang tidak pernah dilakukan.
Kebutuhan vs produksi dan sisa cadangan Blok Mahakam: