Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Darurat Narkoba, LSD Telah Menjerat Anak Muda

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu mendengar bahwa seorang anak muda berusia 22 tahun CDS tersangka tabrakan maut di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta selatan hari selasa malam, diketahui secara positif sebagai pemakai atau pengedar obat itu.

Bukan main kagetnya saya sebagai orangtua.  Pertama saya sangat prihatin karena anak muda ini masih kuliah dan masa depan yang gemilang ada di tangannya karena dia anak orang kaya. Bagaimana dia dapat menghancurkan hidupnya dengan menjerat dirinya sendiri dengan LSD.

Yang kedua saya berpikir bagaimana sikap dan respons kedua orangtuanya menghadapi kenyataan hal ini.

Memang semua yang terjadi seperti pepatah "Nasih Sudah Menjadi Bubur".  TEtapi kita semua sebagai orangtua ingin belajar kenapa anak begitu mudah terjerat LSD dan bagaimana agar tidak terjadi hal ini.

KOMUNIKASI EFFEKTIF

Layaknya sebuah keluarga, beberapa anak yang tumbuh dewasa , mencari sesuatu yang berada di luar dirinya.  Ketika ikatan emosional di keluarga tidak erat, maka pencarian anak itu ke pergaulan yang salah menjadi pilihannya.  Saat ini memang sulit menghindar bergaul dengan teman yang benar-benar baik.  Hal yang utama atau jadi benteng dari semua pergaulan tidak baik adalah keluarga.

Tumpuan keluarga, ayah ibu, adalah satu-satunya tempat dimana anak bisa berkomunikasi dengan baik.  Anak yang mempunyai masalah apa pun, dan dapat dibicarakan, dikomunikasikan dengan ibunya/ayahnya. Bukan mencari solusi di luar keluarga.

Seorang pakar psikolog mengatakan bahwa kunci dari komunikasi yang baik antara anak dengan ayah/ibu.  Komunikasi itu dapat dilakukan di meja makan, pada saat makan siang atau  makan malam.  Anak mengajukan masalah yang dihadapinya dengan terbuka, tenang dan suasana yang santai.  Ayah dan ibunya memberikan rekomendasi, usulan dan solusi terhadap masalah yang dihadapi.  Jika momen itu hilang karena kesibukan ayah atau ibunya , maka anak akan coba lari kepada teman, orang lain yang dapat memberikan solusi.  Solusi yang belum tentu benar.  Kemungkinan dengan pengaruh pemberian narkoba, LSD.

EDUKASI, SOSIALISASI TENTANG BAHAYANYA LSD

LSD, menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) relatif jarang ditemukan dibandingkan sabu, ekstasi, dan ganja. Dalam tiga tahun terkahir baru sekali mengunngkap  penyelundupan LSD ari Belanda Kejakarta oleh sindikat narkoba Hongkong.   Berbeda dengan narkoba lainnya, yang berbentuk pil dan serbuk, LSD berbentuk seperti kertas prangko.

Bentuk lembaran  berukuran 20 x 20 sentimeter. Setiap lembar LSD dibagi menjadi 160 kotak kecil.Setiap kotal kecil berukuran 0,5 x 0,5 cm, yang dapat memberikan efek halusinasi selama 8 jam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline