Lihat ke Halaman Asli

Nilai spiritual dalam bisnis

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini telah banyak ahli manajemen dan kepemimpinan modern yang menyadari pentingnya nilai-nilai spiritual untuk menyertai kegiatan bisnis, antara lain mencakup kejujuran, semangat, atau optimisme, kebijaksanaan, serta keberanian  dalam mengambil keputusan dan bertindak. Pendapat ini diamini oleh Jack Welch dari general Electric, yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin-pemimpin yang memiliki landasan spiritual untuk memimpin sebuah perusahaan.

Gay Hendricks, dan Kate Ludeman (2002), konsultasi manajemen senior yang meneliti dengan mengambil sampel 800 manajer perusahaan, menyimpulkan: " Dalam era pasar global, akan ditemukan 'orang-orang suci' diperusahaan-perusahaan besar atau organisasi-organisasi modern, bukan diwihara, kuil, gereja, atau masjid."

Hasil wawancara Hendricks dan Kate Ludeman serta hasil penelitian Kouzes dan Posner menyimpulkan, di masa depan, keberhasilan bisnis akan diperoleh jika berbisnis dilandasi nilai-nilai spiritual. Padahal, dimasa lampau, ketika dunia belum mengenal teori tentang nilai-nilai spiritual, kepemimpinan, bisnis, dan manajemen Muhammad sudah membuktikan dirinya sebagai pebisnis dan pemimpin yang melekat dengan nilai-nilai spiritual, bahkan nilai-nilai spiritual yang melekat pada diri beliau, bersumber dari segala sumber keagungan nilai. Itulah nilai-nilai Islam.

Oleh: A. Muslich




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline