Lihat ke Halaman Asli

‘Sepele’ yang Disepelekan

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Disebutkan bahwa salah satu kegiatan yang termasuk dalam olah raga otak adalah membaca. Setiap manusia sejak SD bahkan kini TK pun sudah diajarkan membaca. Dengan demikian apakah setiap orang kemudian gemar membaca?

Kegiatan membaca tidaklah terpaku pada benda yang disebut buku. Sekedar memperhatikan tulisan pada baliho dekat lampu lalu lintas sudah termasuk pada kegiatan membaca. Mengamati kemudian menganalisa lingkungan bisa jadi termasuk kegiatan membaca, membaca lingkungan.

Membaca sesungguhnya memiliki arti suatu kegiatan yang menunjukkan pemahaman secara kritis terhadap gagasan, pendapat dan perasaan baik secara tersurat maupun tersirat. Pemahaman secara kritis memunculkan pikiran yang kritis pula. Hal ini berkaitan erat dengan mahasiswa. Namun sayangnya, apakah budaya membaca masih tren di kalangan mahasiswa masa kini?

Membaca menjadi kegiatan yang membosankan bagi sebagian mahasiswa. Mahasiswa terpaksa membaca buku karena ada tugas dari dosen. Inilah kenyataan yang ada. Seandainya saja saja setiap mahasiswa tahu bahwa kegiatan membaca dapat meningkatkan kemampuan bernalar dan berpikir logis, mungkin mimpi Indonesia di tahun 2025 untuk menjadi negara yang maju dapat tercapai. Karena salah satu indikator negara akan mengalami kemajuan ketika masyarakatnya memiliki daya nalar dan berpikir logis yang baik. Dan kemampuan itu dapat diperoleh salah satu caranya dengan membaca.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline