Lihat ke Halaman Asli

September

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bersyukur kepada cinta Yang telah menumbuhkanmu tanpa sengaja Matamu yang anggun adalah hijau daun yang tak kunjung menguning Sedang aku adalah penikmat embun yang setia bertengger pada tubuhmu yang suci Meski matahari melemparkan terik tanpa henti Takkan ada peluh yang jatuh dari keningku Sebab hatimu yang teduh adalah kesejukan bagi tubuhku yang rapuh. (Pluit, September 2014)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline