Lihat ke Halaman Asli

Bersama Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jauh bukanlah aral
Terkadang rasa kian menggunung
Menggumpal di ulu hati
Menyesak dada
Melambankan pompa jantungku

Ku angkat telepon ku pandangi fotomu
Aku tersenyum
Aku suka menelepon kamu walau tidak bicara
Karena ku bisa merasakan hadirmu di sampingku

Orang dulu juga pernah berpuisi
"kalau kamu tidak percaya belahlah dadaku
Lihatlah dirimu sedang bertahta di hatiku"

Tak hanya matahari yang mampu membakar rinduku siang tadi
Malam ini hujanpun sanggup mengguyurkan rindu

Bukannya aku perayu atauPun penggombal
tapi untuk saat ini
Biarlah rindu yang berlari bersama hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline