Lihat ke Halaman Asli

KPU Lampung Masih Menggunakan Separuh Logistik Pemilu 2009

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua Pokja logistik yang juga komisioner KPU Lampung, Edwin Hanibal mengatakan, pendistribusian logistik pemilihan umum (pemilu) 2014 ditangani per regional. Sebab, dapat meminimalisir kesalahan dalam pengiriman ke masing-masing TPS di daerah.

“Kalau per regional atau wilayah, salah kirim dalam distribusi logistik dapat diminimalisir. Kalau dipusatkan di Jakarta, seperti pengalaman pemilu tahun 2014, ada kesalahan dalam pengiriman logisitik,” kata Edwin Hanibal, kemarin (6/11).

Edwin mengungkapkan, untuk keperluan logistik pemilu 2014 masih menggunakan Daftar IsianPelaksanaanAnggaran(DIPA) tahunanggaran 2013 lebih dari Rp9 miliar. Namun dana yang telah terpakai lebih dari Rp7 miliar.

Edwin menuturkan, dana sekitar Rp7 miliar itu diantaranya dipergunakan untuk pembuatan kotak dan bilik suara serta sampul. “Untuk jumlah kotak suara, dari sekitar 14.600 tempat pemungutan suara (TPS) se-Lampung, sekitar separuhnya atau lima puluh persen kotak suaranya baru. Sedangkan sisanya masih menggunakan kotak suara pemilu sebelumnya. Kami akan memenuhi kekurangan kotak suara di kabupaten/kota,” ujarnya.

Dia merincikan, untuk kebutuhan kotak suara dialokasikan dana lebih dari Rp4 miliar. Dan yang sudah digunakan sekitar Rp3 miliar. Selain kotak suara, Edwin menambahkan, kebutuhan logistik yang disiapkan di Lampung diantaranya sampul dan bilik suara. Selebihnya, seperti kebutuhan surat suara, tinta, hologram dan form-form akan didistribusikan dari Jakarta.

“Untuk jumlah surat suara dan pencetakannya masih menunggu validasi hasil DCT dan petunjuk dari KPU RI,” jelasnya. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline