Lihat ke Halaman Asli

Kiblat Manusia Sekarang, Gadget

Diperbarui: 24 September 2015   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Indonesia memang negara yang diakui sebagai paru-paru dunia karena memiliki sumber alam yang luar biasa, terutama dalam banyaknya jumlah hutan dan pulau yang berlimpah. Indonesia juga menjadi negara yang dikategorikan sebagai negara terluas dibawah negara-negara besar lainnya. diakui seperti itu, namun Indonesia juga belum kunjung menjadi negara maju seperti negara-negara adidaya di Eropa sana, kenapa ? karena tingkat pendidikan di Indonesia sangatlah rendah, jika direratakan, seluruh masyarakat Indonesia kini hanya mencapai tingkat sekolah dasar. walaupun dikota-kota besar seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya sudah banyak para profesor-profesor yang sudah mengampu sekolah hingga ke strata 3, namun karena kebanyakan rakyat Indonesia yang kurang dalam semangat pendidikan, rerata masyarakat Indonesia tetap dalam sekolah dasar.

Namun, dilihat dari kacamata kota metropolitan, sekarang Indonesia sudah bukan lagi negara tradisional yang masih banyak menganut kebudayaan kuno dalam kehidupannya sehari-hari, IT dalam berbagai bidang pekerjaan pun sudah banyak diterapkan, dan tentunya seiring dengan semua itu, budaya hedonisme pasti sudah masuk dengan lancarnya. dan seiring dengan itu pula, budaya lokal yang seharusnya dipertahankanpun mulai luruh dan tersisa. dan kesenjangan sosial pun mulai menganga lebar. karena kurangnya kepedulian antara si kaya kepada si miskin.

lihat dari fenomena dewasa ini, anak sekolah dasar saja sudah memegang smartphone, tablet dan gadget lainnya yang seharusnya belum mereka kenal, karena dunia internet itu sangat bebas dan tanpa pengawasan, dan usaha preventif yang paling tepat adalah dari kalangan keluarga dan lingkungan itu sendiri. dan gadget itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. jaman sekarang tak sulit lagi untuk berhubungan dengan orang yang jauh berkilo-kilo meter dari tempat kita, dan itu hanya mengandalkan sinyal. semuanya bisa diatasi. itu sisi positif yang tentunya menjadi sebuah keuntungan bagi kita semua. namun dalam hal negatifnya, jika kita sudah berkumpul dengan orang-orang terdekat kita, kita malah fokus pada gadget dan melupakan bahwa kita sedang berkumpul dan mengobrol dengan teman yang berada disamping kita.

kita malah mengutamakan membalas pesan-pesan yang masuk dalam akun media sosial yang kita punya, demi orang yang jauh disana. ini fenomena yang jelas terutama bagi generasi muda yang kita lihat disekeliling kita. memiliki gadget seperti kecanduan sesuatu dan ketergantungan terhadapnya. kita bahkan tidak bisa terlepas dari gadget barang seharipun, padahal jika gadget digunakan oleh orang yang kurang bertanggung jawab akan menghasilkan dampak yang buruk.

Yang terpenting yang mesti kita lakukan adalah membatasi diri agar menggunakan dunia maya atau menggunakan gadget seperlunya agar kita tidak seolah berkiblat padanya. kita masih harus mengingat bahwa kebersamaan bukan ada pada akun media sosial, tapi ada pada dunia nyata yang kita alami sendiri saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline