Harusnya kau belajar pada sang mentari,
Yang tak pernah meninggalkan rembulan,
Bahkan saat bintang-bintang pun mendekatinya,
Ku cukupkan rasaku kali ini,
Sungguh,
Aku benar-benar tak berani terluka,
Melihatmu bahagia dengannya,
Aku bahagia,
Namun aku akan lebih bahagia,
Jika kau tak menampakkan kebahagiaanmu itu di hadapanku,
Aku tak berani terluka,
Rasaku padamu terlalu manis untuk dilupa,
Namun terlalu pahit untuk diingat,
Kau,
Berbahagialah saja dengannya,
Tak usah pedulikan hatiku,
Aku sudah terbiasa ditempa dengan luka,
Namun kali ini,
Sungguh,
Aku tak berani lagi terluka,
Kelak,
Kau pasti akan mencariku lagi,
Memohon sejenak saja waktuku untuk bersamamu,
Bahkan saat kau tak lagi mempunyai arti untukku.