Lihat ke Halaman Asli

Haniffa Iffa

Penulis dan Editor

Bagaimana Mungkin?

Diperbarui: 26 Desember 2018   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar :https://datariau.com/opini/Palu-Menangis--Disapa-Bisnis


Waktu seakan berhenti berdetak,
Isyarat bumi telah menua,
Insan-insan tengah berduka,
Karena ujian yang tengah menerpa,

Bagaimana mungkin kau bersuka cita?
Saat saudaramu-saudaramu di sana tengah dirundung duka,
Bagaimana mungkin kau berfoya-foya?
Saat saudaramu-saudaramuu di sana tengah menderita,
Bagaimana mungkin kau berpesta pora?
Saat saudara-saudaramu di sana dihadapkan oleh nestapa,

Akhir tahun telah di depan mata,
Dan, tahun baru siap menyapa,
Namun haruskah kita sambut dengan pesta pora?
Saat saudara-saudara kita tengah hanyut dalam luka,

Kita hanyalah manusia biasa,
Ingin bahagia dan tak ingin berduka,
Namun apalah daya,
Jika Tuhan telah berkehendak dengan kuasa-Nya,

Bukankah perbanyak do'a lebih baik dibandingkan dengan berfoya-foya?
Mana bukti prihatin dan peduli kita akan nestapa yang terjadi pada sesama?
Sanggupkah hati kita melihat saudara-saudara kita penuh dengan air mata?
Resapi sedikit demi sedikit pesan Tuhan melalui saudara-saudara kita,
Agar kelak, kita tak lagi jauh dari-Nya saat ujian menyapa.

Tangerang Selatan, 26 Desember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline