Lihat ke Halaman Asli

Hanya aku yang tahu betapa SEKSInya

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Jangan terobsesi gitu dong nak" Kembali ibu menegurku, saat ku masih anteng memankan jemariku diatas Keyboard laptop. "Iya, ibumu benar. Bapak pun gak setuju kalau kamu kerjaannya ngetik terus, ngarang terus. Apa gak bosen?" Bapak pun ternyata satu pendapat dengan ibu. "Iya pak, bu. Menulis bukan suatu obsesi tapi sesuatu yang seksi" Ujar ku sambil cekikikan "Maksudmu?" "Menulis itu bukan paksaan diri, tapi karena menulis itu seksi, jadinya meskipun gak pandai nulis tetap ngerasa nyaman, asyik, penasaran dan lain2" Bapak dan ibu tersenyum "Enggak kapok apa udah banyak draft yang kamu buat. mau bikin berapa draft lagi?" tanya Ibu "Draft?? Bukan draft itu mah. Emang kayak gitu salah satu karangan saya, kalimatnya gak nyambung, kosakatanya gak jelas, dan hasilnya cuma sepotong tanpa ada cerita penutupnya" Mendengar celotehku, Bapak tertawa terbahak-bahak. "Pak kok ketawa, jangan meremehkan tulisan yang hasilnya sepotong pak. Penulis terkenal dunia pun pernah bikin karangan dalam bentuk seperti itu" "Iya nak, bapak paham. Tapi udah berapa tulisan kamu yang ditolak, dan sampai sekarang tulisan kamu belum ada yang nongol satupun tuh di penerbit manapun" "Menulis itu seksi pak, bukan obsesi. hehhe"  Aku tak dapat menjawab banyak. Hanya aku yang mengerti jawabannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline