Lihat ke Halaman Asli

[FPK] Aku dan Kamu Percuma

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi By : Ari Zakaria + Ghara Xie Shellyanti No. 215 …dara; aku pergi, lari dari sepenggal cerita yang tak lagi mampu ku cerna, dari sebaris kata yang tak lagi mampu ku baca, …kita bicara, tentang percik kecipak senja beriak dan putih kasih angsa berkepak, (yang lenyap di balik mega hitam di buka pintu malam) …kita bicara, tentang siulet lembayung berkabut dan merah lembut bayu mendayu, (yang hilang di kalut garis warna kanvas lukis langit yang kusut menyusut) selalu waktu memburu, mengejar di deru debu, …menguntit keruwetan, …menukik keputusasaan, …memperkosa keadaan, dan makin aku lemah; aku menyerah; disini, tak ada yang bisa kita lahirkan, jiwaku meronta, hatiku berontak, menghunus ego dan keakuan yang kian tertelan, selalu bercumbu, bergumul, melenguh, terkapar, dan tenggelam di juta buih telaga tak bermakna, …dara; aku pergi, tinggalkan selaksa cerita tentang semua, diriku; dirimu adalah percuma… tidak sebentar kita seiring melukis harap di kanvas angin menanak perih membelai cemas berburu kerelaan pada ladang harap meski akhirnya terjerembab di liang perih tidak jarang kita di pecundang perih mendengkur waktu memeluk pilu ratusan senja kita tapaki bersama dengan air mata menakung menyambut malam kembali di gelar berharap kita menyatu di titik gamang malam kini…. semua raib dalam rambang sisakan sembilu yang rancung ya, sekarang pada hari yang tumbang pada musim yang hancur kanvasku lunglai pada lembaran angin yang terkoyak asa kita sirna, mimpi kita retak berkecai jadi serpihan berserak di halaman cinta cinta di antara aku dan kamu cinta kita yang percuma.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline