Lihat ke Halaman Asli

Fiksi mini "Orang Asing" di Story Teenlit Magazine Edisi 50

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1389766350802350426

1389765698916891137

ORANG ASING

Beberapa langkah sebelum sampai di pintu stasiun, tiba-tiba seorang asing berjalan ke arahku dengan muka tak ramah. Tanpa kata, membubat langkah lalu menyeretku ke arah lorong sempit yang sunyi.

Aku tak sanggup menghentikan awak yang kian bergetar. Keringat mulai merembes kaus polo yang kukenakan.Saat itulah pusat otakku hanya tertuju pada raut Ibu jauh di sana.

“Berikan, dompetmu! Sekarang!” Aku merinding saat kilat pisau itu menempel ke leherku.

“Cepat, atau kau akan tahu apa yang terjadi dengan pisau ini!” Dia langsung merebut dompet yang baru kukeluarkan.

“Anda boleh mngambil uangku, tapi kumohon sisakan sedikit buat transport naik kereta ke Stasiun Gambir. Ibuku sakit keras, saya sangat membutuhkan uang itu” Entah kenapa orang asing berpenampilan preman itu perlahan melepaskan cengkeraman tangannya. Dompet itu jatuh ke lantai. Tangannya bergetar. Dan yang membuatku heran, dia pergi meninggalkanku tanpa sempat menyakitiku dan tanpa mengambil uang sepeser pun dari dompetku.

Ge Sahzou, Magelang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline