Lihat ke Halaman Asli

Ima Hardiman

Penulis lepas

Food Photography Bersama Chef Bara

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1349665765666536602

Food Photography dalam pengertian sederhana adalah teknik memotret makanan menjadi lebih menggoda. Dalam industri kuliner, seperti produsen makanan, rumah produksi, periklanan, hotel, kafe, dan lainnya, fotografi makanan mutlak dibutuhkan. Karena itu pelaku food photography semakin dicari. Baik food photographer, chef sebagai pembuat makanan, maupun food stylist yang menata makanan saat difoto. Minggu, 7 Oktober 2012, komunitas AyoFoto menggelar acara "Food Photography with Chef Bara". Bertempat di Kafe Amadeus, Kuningan City Jakarta. Acara dihadiri sekitar 50 peserta, kebanyakan fotografer senior maupun yunior. Sebagai pembicara utama adalah Chef Bara Pattiradjawane dan fotografer Ikmal. Foto: Chef Bara dan Ikmal sang fotografer. Chef Bara, yang populer sebagai host program kuliner di stasiun TV swasta, memberikan tips praktis bagaimana menyiasati makanan agar tampak indah sebelum difoto. Misalnya nachos yang bentuknya "flat", dapat diakali dengan menempelkan segumpal mentega sebagai dasar di atas piring, setelah itu barulah nachos disusun di atasnya. Sehingga saat difoto muncul dimensi/bentuk makanan.

13496658031725065927

Foto: Tips menyiasati makanan yang "flat" sebelum difoto. Setelah mendengarkan pengalaman Chef Bara, peserta secara bergiliran diberi kesempatan mempraktikkan kemampuannya memotret makanan. Ada 4 jenis makanan yaitu nachos, chicken steak, cake cokelat dan donat. Fotografer Ikmal memberikan tips, ambil angle yang berbeda saat memotret. Apakah tekstur makanannya, atau dengan memanfaatkan background.

13496656591456042660

Foto: Peserta mempraktikkan food photography. Peminat food photography kini semakin meluas, tidak hanya fotografer. Salah seorang hadirin adalah Jethro, chef remaja lulusan NHI Bandung, yang baru saja menerbitkan buku pertama "Seri Chef Remaja: Masakan ala Hotel Bintang Lima". Ia didaulat tampil oleh Chef Bara, saat ditanya siapa yang menata makanan untuk pemotretan bukunya, ia menjawab tim yang terdiri dari chef, fotografer dan food stylist. " Betul itu, dalam food photography, chef memang harus bekerja tim. Beli buku Chef Jethro ini ya, baguuuus...!", ujar Chef Bara.

1349665857712355179

Foto: Chef Jethro, salah seorang peserta, tengah diwawancarai tentang bukunya "Seri Chef Remaja: Masakan ala Hotel Bintang Lima", yang baru diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Di tengah acara, Chef Bara melontarkan pertanyaan pada peserta, "Sebutkan 3 hal yang mendukung suksesnya food photography? Jawabannya yang tepat adalah: 1. Makanan harus tampak segar (fresh). 2. Pelengkap (bentuk piring, garnish, aksesori) harus sesuai dengan karakter makanannya. 3. Angle pemotretan dan lighting yang tepat.

13496658872128235650

1349665918319001512

Foto: Nachos, lebih sulit difoto krn bentuknya "flat" dan minim warna. Dessert donat, lebih mudah difoto karena warna dan bentuknya lebih menarik. Chef Bara juga menambahkan, peran food stylist sebagai penata makanan sangatlah penting untuk membuat makanan menjadi "tempting". Di luar negeri, profesi ini sudah dihargai tinggi. Karena itu, ia mengharapkan pengusaha kuliner Indonesia harus berani membayar lebih untuk pekerjaan seorang food stylist. Karena foto makanan yang menggoda, tentu akan mudah menarik konsumen, dan tentu saja menambah kocek pengusaha. Profesi food stylist masih langka di Indonesia, nama-namanya pun bisa dihitung dengan jari seperti Puji Purnama, Rinto Habsari, Budi Sutomo, Yeni Ismayani, dan Firtha Hapsari. Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang food photography dan profesi yang terkait, ada sebuah buku berjudul "How To Be a Food Stylist" terbitan Gramedia Pustaka Utama (2010).

13497054992122637941




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline