Lihat ke Halaman Asli

Boleh Gak Sih Pacaran Sebelum Nikah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mencari wanita pendamping hidup tidak bisa sembarangan. Menikahi wanita baik-baik, terutama soal agamanya menjadi saran Rosullulah yang paling utama. Dengan itu, rumah tangga yang akan dibangun insyaallah akan mendapatkan keberkahan.

Dalam Hadits Rosullulah mengatakan, menikahi wanita karena agamanya akan menghindari rumah tangga dari kemsikinan. Miskin bisa dalam arti miskin harta benda, miskin ilmu, miskin dari sifat Allah yang Maha Rahman dan Rahim.

Pernah suatu hari Rosullulah ditemui oleh seorang perempuan yang bernama Hadiqoh. Perempuan ini mengeluh kepada Rosul rupa suaminya, Tsabit yang buruk.

Tsabit dikenal seorang pria yang memiliki akhlak yang baik. Tapi sayang, Allah mengaruniakan wajah yang tidak begitu tampan kepadanya. Postur tubuhnya pendek, kulitnya hitam dan rambutnya keriting.

Hadiqah menceritakan, saat malam pengatin bersama Tsabit, ia baru pertama kali melihat wajah suaminya itu. Sebelumnya, Hadiqah dan Tsabit belum pernah kenalan atau taarufan.

“Tak ada yang saya temui satu kebagusan pada dirinya ya Rosul,” keluh Hadiqah kepada Rosullulah.

Ia melanjutkan, seandainya pernikahannya itu dipertahankan akan membawa mudharat. Katanya, takut melakukan hal yang dimurkai Allah karena ketidaktaatan dengan suaminya itu.

AKhirnya, Rosul pun memanggil Tsabit dan berkata kepadanya. “Temui istrimu dan ceraikanlah dia sebagaimana layaknya. Biarkan mahar itu menjadi haknya.”

Lalu Rosul pun menasehati Tsabit dengan kata-kata bijaknya. “Tsabit, alangkah lebih baik bagimu apabila engkau menceraikan Hadiqah. Ketahuilah, seseorang yang hanya melihat penampilan fisik seseorang ia hanya mendapatkan hal itu. Ia tidak akan memiliki akhlak dan agama yang baik. Jika engkau mempertahankannya, kemudharatan akan lebih banyak menimpamu,” Papar Rosullulah.

Kisah di atas mensiratkan kepada kita bahwa, baiknya pernikahan didahulukan dulu dengan perkenalan. Takutnya, jika dua mempelai merasa kecewa dengan pasangan nikahnya karena banyak kekurangan akan terjadi perceraian.

Sebagaimana kata Allah SWT, Perceraian itu halal tetapi sangat dibeci-NYA. Namun yang menjadi permasalahan, larangan pacaran atau taarufan dapat membawa manusia pada rayuan syaitan yaitu perzinahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline