Lihat ke Halaman Asli

RSUP Malalang Diduga Melakukan Mall Praktik

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354602282714651790

[caption id="attachment_219614" align="alignnone" width="300" caption="FOKUSMANADO.COM - RSUP Kandou Malalayang Manado"][/caption] FOKUSMANADO.COM, DEPROVSarry Karim, Remaja berusia 11 Tahun, harus rela mata kirinya tidak bisa melihat dengan sempurna  akibat kesalahan tim Dokter  melakukan tindakan operasi, alias Mall-Praktik. Dugaan Sarry, mengalami kebutaan, setelah  tim medis RSUP Prof. Kandou malalayang melakukan tindakan operasi beberapa pekan lalu. Peristiwa sebelumnya, Sarry,  dilarikan ke Rumah Sakit karena Mata kirinya terkena lemparan batu ketika bermain bersama teman sebayanya. Setelah hasil Diagnosa tim medis, Sarry dinyatakan harus operasi karena mata kirinya dimasuki benda keramik. “Karena torang tako Sarry mo jadi apa-apa, terpaksa torang tanda tangan itu surat pernyataan yang Dokter kase pa torang. menurut dokter, Sarry harus di operasi malam itu juga.(Karena Kami takut Sarry jadi kenapa- napa, kami keluarga sepakat tidak menandatangani surat pernyataan dari Dokter, karena menurut Dokter Anak Kami akan dioperasi malam itu juga),"ungkap Karim orang tua korban dengan Dialeg Manado. Namun aneh kata Karim, hasil CT Scan satu minggu sesudah operasi menunjukan, ternyata pecahan keramik itu tidak ada. Sementara itu, Komisi IV Dewan Provinsi (Deprov) Sulawesi Utara (Sulut), yang membidangi pendidikan dan kesehatan ketika mengetahui kejadian itu berjanji akan menindaklanjuti Dugaan Mall-Praktik yang dilakukan RSUP Prof. Kandou. “Iya, laporan itu sudah saya terima dan sudah saya sampaikan ke pimpinan komisi, nantinya kami akan panggil Direksi RSUP Kandou untuk klarifikasi hal itu seusai masa Reses minggu ini. “tegas Rasky Mokodompit, Personel komisi IV itu. Diwaktu yang berbeda, Direktur Utama RSUP Prof Kandou malalayang Dr Djlly Rumopa, ketika ditemui sejumlah wartawan, Senin (03/11/12), menolak untuk diwawancarai. Hanya saja, Rumopa sempat berujar kalau prosedur aduan pasien akan dilakukan oleh Komite etik dan disiplin.(www.fokusmanado.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline