Lihat ke Halaman Asli

Fitri.y Yeye

otw penulis profesional

Perlukah Menjadi Perempuan Ekspresif untuk Pasangan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1351821125526086811

[caption id="attachment_207108" align="aligncenter" width="554" caption="duniaproduk.com"][/caption]

Setiap orang punya karakter yang berbeda-beda. Masing-masingnya memiliki sisi lebih dan kurang tersendiri. Perbedaan karakter ini mempengaruhi kita dalam berhubungan dengan orang lain. Termasuk dengan pasangan sendiri. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis.

Bagi seorang perempuan, rasa malu atau takut bahkan menjaga image adalah hambatan tersendiri dalam berkomunikasi. Hingga terkesan perempuan lebih suka memendam apa yang dirasakannya atau apa yang ada dalam pikirannya dari pasangan.

Barangkali perlu menjadi perempuan ekspresif agar dalam hubungan kita dihargai oleh pasangan. Sifat ekspresif ini menurut saya penting dimiliki untuk memberitahu pasangan kita terhadap apa yang kita rasakan. Namun tentu saja ekspresi yang akan kita lakukan harus dengan cara yang tepat dan tidak melanggar norma.

Bagi sebagian perempuan sikap ekpresif telah menjadi karakter mendasar pada dirinya. Hingga ia bisa dengan gamblang mengungkapkan apa yang dirasakannya terhadap orang lain. Pada saat ia bahagia orang lain akan mampu membaca kebahagiaan yang langsung terpancar dari wajahnya. Dan begitu sebaliknya saat dia sedihpun orang lain tahu ia sedang dalam keadaan sedih.

Ekspresif bisa jadi merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan pasangan. Namun jika melakukannya dengan tidak tepat akan terlihat lebay, berlebihan bahkan bisa lebih parah lagi dianggap murahan. Ekspresif bisa diartikan baik dan bisa juga bermakna tidak baik bagi orang lain dalam menilai karakter kita, bila kita melakukannya dengan cara yang kurang pas.

Saya mempunyai teman yang sangat ekspresif. Sayangnya sikap ekspresifnya terlalu berlebihan. Suatu kali ketika di tempat ramai suaminya bicara kepadanya dengan cara yang kurang pantas. Teman saya yang sangat espresif itu langsung meradang di depan kami teman-temannya. Ini tentu saja membuat suaminya malu. Tetapi bagi dia mungkin hal itu biasa, karena saat itu dia ingin mengungkapkan ketidak senangannya pada cara suaminya.

Mungkin itu ekpresi yang tidak tepat, sementara sikap ekspresif sebenarnya adalah berani dan mampu mengungkapkan apa yang dirasakan bahkan apa yang ada dalam pikiran dengan cara yang tepat. Ekspresif bukan berarti agresif bukan? Jika kita mampu mengekspresikan diri dengan tepat terhadap segala sesuatu yang kita rasakan pastilah kita akan terlihat sebagai perempuan yang anggun dan punya sikap.

Kita tahu, perempuan terlahir sebagai manusia yang unik. Seperti sudah takdir perempuan mengalami mood yang terkadang tidak stabil. Namun pada saat itulah kita bisa belajar untuk mampu mengekpsresikan diri dengan cara yang benar. Tidak menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain atau pasangan.

Karenanya yuk mari beranikan diri untuk berekspresi dengan benar. Dan jika saat ini kita adalah perempuan ekspresif berbanggalah. Namun jika sifat ekspresif itu berlebihan ada baiknya kita perlu berhati-hati, (*poin ini khusus untuk diri sendiri hehe).

Dan bagi kaum laki-laki, mungkin perlu juga belajar bagaimana menghadapi perempuan ekspresif. Karena jika sang pria tidak mengerti dengan sifat ekspresif perempuannya bisa-bisa ia malah meremehkan dan mengecewakan pasangannya.

Selamat pagi..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline