Lihat ke Halaman Asli

Fitri.y Yeye

otw penulis profesional

Bukan Hanya Bahasa Jawa, di Sumbarpun Banyak Dialeknya

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

[caption id="attachment_124789" align="aligncenter" width="250" caption="pic. wmi-epsilon.com.mx"][/caption]

Negara kita memiliki ragam suku budaya dan bahasa yang sangat banyak. Semuanya memiliki ciri khas sendiri-sendiri yang sangat unik. Salah satu yang paling menarik untuk dipelajari adalah bahasa. Meskipun bahasa Indonesia merupakan bahasa kesatuan negara ini, ternyata bahasa daerah masih tetap menjadi bahasa yang digunakan masyarakat di daerah masing-masing.

Buat saya sendiri keinginan untuk belajar bahasa daerah itu sangat menyenangkan. Dalam keluarga saya, saya punya kakak ipar dari banyak daerah mulai dari orang jawa, sunda, Medan (sumut) sampai orang Kalimantan. Serta suami saya sendiri dari daerah Jambi. Senang sekali saat berkumpul di rumah, saya suka tanya-tanya bahasa mereka. Bahasa yang paling sering saya dengar adalah bahasa Jawa. Karena kakak ipar saya yang ini di rumah mereka sekeluarga berbicara dalam bahasa Jawa.

Berada di kompasiana, saya semakin mengenal banyak orang dari berbagai daerah. Dan bahasa Jawa paling sering digunakan teman-teman di sini dalam kolom komentar. Meskipun sering mendengar kakak saya berbahasa Jawa, ternyata saya tetap tidak mengerti arti kalimat yang teman-teman kompasianer tuliskan. Maka jadilah saya sering tertawa membaca komen mereka tanpa tahu apa artinya. Tapi karena yang lain ketawa saya ikut-ikutan ketawa. Hehehe. Sampai saya di suruh hafalin sama mba Edi Kusumawati lagu Cublak-cublak Suweng, lidah saya patah patah ding. Tidak mudah rupanya.

Ternyata jika diperhatikan bahasa Jawa itu memiliki banyak dialek. Mungkin itu yang membuat saya tidak mengerti. Karena bahasanya beda dengan bahasa kakak saya. Setelah saya amati rupanya bukan hanya bahasa Jawa saja yang memiliki banyak Dialek, Bahasa Minangpun (bahasa daerah saya) juga memiliki banyak ragam dialek bahasa.

Bahasa Minangkabau atau Baso Minang adalah salah satu bahasa dari rumpun bahasa yang dituturkan khususnya di wilayah Sumatera Barat. Secara historis, daerah sebar tutur Bahasa Minangkabau meliputi bekas wilayah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung yang berpusat di Batusangkar, Sumatera Barat. Batas-batasnya biasa dinyatakan dalam ungkapan Minang berikut ini:

Dari Sikilang Aia Bangih

hingga Taratak Aia Hitam.

Dari Durian Ditakuak Rajo

hingga Sialang Balantak Basi.

Sikilang Aia Bangih adalah batas utara, sekarang di daerah Pasaman Barat, berbatasan dengan Natal, Sumatera Utara. Taratak Aia Hitam adalah daerah Bengkulu. Durian Ditakuak Rajo adalah wilayah di Kabupaten Bungo, Jambi. Yang terakhir, Sialang Balantak Basi adalah wilayah di Rantau Barangin, Kabupaten Kampar, Riau sekarang.

Bahasa Minangkabau juga menjadi bahasa lingua franca di kawasan pantai barat Sumatera Utara, bahkan menjangkau jauh hingga pesisir barat Aceh. Di Aceh, penutur bahasa ini disebut sebagai Aneuk Jamee. Selain itu, bahasa Minangkabau juga dituturkan oleh masyarakat Negeri Sembilan Malaysia, yang nenek moyangnya merupakan pendatang asal ranah Minang sejak berabad-abad silam. Dialek bahasa Minangkabau Negeri Sembilan ini disebut Baso Nogoghi.

Bahasa Minang memiliki banyak dialek, bahkan antar kampung yang dipisahkan oleh sungai sekali pun dapat mempunyai dialek yang berbeda. Perbedaan terbesar adalah dialek yang dituturkan di kawasan Pesisir Selatan dan dialek di wilayah, Mukomuko Bengkulu.

Berikut ini adalah perbandingan perbedaan antara beberapa dialek:

Bahasa Indonesia/ Bahasa Melayu

Apa katanya kepadamu?

Bahasa Minangkabau "baku"

A keceknyo jo kau?

Rao-Rao Batusangkar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline