Lihat ke Halaman Asli

Febrialdi Ali

TERVERIFIKASI

Manjada wajjada

Peluncuran Buku SBY Begitu Pentingkah di Tengah Bencana?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peluncuran buku SBY :Selalu Ada Pilihan.Instagram Ani Yudhoyono.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Peluncuran buku SBY :Selalu Ada Pilihan.Instagram Ani Yudhoyono."][/caption] Presiden SBY telah meluncurkan buku barunya dengan judul Selalu Ada Pilihan.Peluncuran buku baru itu berlangsung pada hari Jumat tanggal 17-1-2014 lalu. Peluncuran buku itu bertempat di gedung JCC Jakarta,berlangsung pada pukul 8 malam.Sejumlah menteri dan pengusaha serta pejabat penting negara hadir dalam peluncuran buku baru itu. Dari laporan Tempo, peluncuran buku SBY ini berlangsung,tamu sudah mulai mendatangi gedung JCC pada pukul 7 malam,satu jam lebih awal dari rencana peluncuran buku itu.Terlihat banyak tamu undangan istimewa hadir pada acara itu.Para menteri kabinet,para pengusaha ,duta besar negara sahabat.Acara peluncuran buku ini juga  terkesan mewah.Ada tiga layar  besar terpasang,satu ukurannya raksasa 6x20 meter,ada dua layar kecil berukuran 4x6 meter yang mengapit layar raksaa ini.Balutan kain raksasa yang membalut gedung acara menambah kesan mewah dan spesialnya peluncurahan buku ini. Presiden SBY dan orang dekatnya tengah menikmati peluncuran buku digedung JCC dengan acara yang berlangsung meriah dan terkesan mewah,dibagian lain di daerah yang sudah menjadi langganan banjir rakyat sedang berjuang mengungsi dan meyelamatkan harta bendanya dari terjangan banjir dan letusan gunung berapi. Peluncuran buku SBY ini sangat ironis dan terlalu dipaksakan,ditengah suasana negara dan bangsa menghadapi bencana alam banjir dan letusan gunung berapi di tanah air.Presiden SBY sendiri bukannya tidak menyadari,peluncuran bukunya ini berlangsung ditengah bencana alam.Beliau memberikan alasan sebenarnya rencana awal peluncuran buku ini pada bulan Desember 2013 lalu.Tapi karena kesibukan dan tugas Presiden SBY dengan gejolak ekonomi dan persiapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Alasan SBY lainnya adalah karena jadwal yang tersedia dan kosong gedung JCC hanya tinggal pada hari Jumat tanggal 17-1-2014 ini saja.Presiden SBY berasalan dia sudah melakukan sejumlah dialog dengan gubernur yang terkena bencana.Presiden SBY telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, dan Gubernur Sulawesi Utara Harry Sarundajang. Sekali lagi Presiden SBY memperlihatkan kepada kita semua,selalu lebih mengedapkan kepentingan pribadinya dibandingkan kepentingan rakyat,yang lebih membutuhkan kehadirannya ditengah-tengah suasana kena bencana alam.Alasan yang dikemukan sudah melakukan dialog dengan para gubernur yang terkena bencana ,terkesan hanya sekedar basa-basi beliau sudah memberikan perhatian terhadap bencana yang terjadi.Kenapa Presiden SBY terlalu memaksakan diri bukunya dirilis pada saat dan suasana seperti ini. Presiden SBY harusnya bisa menahan diri dulu untuk tidak meluncurkan buku pada saat rakyat tengah ditimpa musibah bencana.Perlihatkanlah sedikit rasa simpati dan empati buat kaum papa dan korban banjir dan gunung berapi.Setidak-tidaknya dengan tidak melakukan kegiatan yang terlalu mencolok mata dan bisa menyakiti dan melukai perasaan rakyat banyak.Alangkah bijaksananya jika Presiden SBY membatalkan peluncuran buku itu dan segera bergegas langsung meninjau keadaan korban bencana.Begitu pentingkah peluncuran buku ini ditengah bencana dan apakah tidak ada hari esok buat peluncuran buku itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline