Lihat ke Halaman Asli

Febrialdi Ali

TERVERIFIKASI

Manjada wajjada

Menyimak Acara ILC "Anas : Kado Tahun Baru SBY "

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anas Urbaningrum mengenakan rompi tahanan berwarna oranye saat keluar dari Gedung KPK, Jumat (10/1/2014) malam. Anas ditahan sebagai tersangka dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Anas Urbaningrum mengenakan rompi tahanan berwarna oranye saat keluar dari Gedung KPK, Jumat (10/1/2014) malam. Anas ditahan sebagai tersangka dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya.KOMPAS.COM/ KRISTIANTO PURNOMO"][/caption] Pada acara ILC semalam Selasa tanggal 14-1-2014 host ILC Karni Ilyas menampilkan tema yang sangat menarik dan masih hangat diperbincangkan di tanah air saat ini.Kali ini membahas tentang ucapan terima kasih Anas Urbaningrum pada Presiden SBY atas penahanan dirinya.Anas juga menyebutkan penahanan dirinya sebagai kado tahun baru buat SBY.Sejumlah pakar hadir dan menyampaikan tanggapan dan penilaiannya terhadap makna dari ucapan Anas Urbaningrum itu.Hadir diantaranya Pakar komunikasi politik  Pof. Tjipta Lesmana,pakar hukum J.E. Sahetapy,tokoh Betawi,Ridwan Saidi,Fadjrol Rahman seorang aktivis anti korupsi dan juga kubu dari Anas Urbaningrum dan Ruhut Sitompul wakil Demokrat. Berbagai macam tanggapan dan uraian disampaikan oleh para pembicara yang ditunjuk oleh Karni Ilyas pada acara itu.Para pendukung Anas Urbaningrum seperti Tri Diyanto,Makmud Murad dan Gede Pasek Suardika berpendapat penetapan Anas Urbaningrum menjadi tersangka dalam kasus Hambalang ada unsur politiknya.Gede pasek sempat menyindir inisial A yang dianggap begitu galak dan  berbicara seperti orang kesurupan.Gede pasek juga menantang,berani tidak jika si A ini berkata seperti Anas,satu kali saja saya datang ke Duren Sawit,gantung saya di Monas.Walaupun Gede masih tidak menyebutkan siapa si A ini,tapi sudah bisa ditebak yang dimaksud adalah ketua KPK Abraham Samad. Sangat menarik sekali menyimak apa yang disampaikan oleh pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana ,ditinjau dari ilmu komunikasi politik ,bidang yang dikuasainnya. Tjipta  menangkap apa yang disampaikan oleh Anas Urbaningrum berlawanan dengan hati nuraninya.Anas tidak jujur,Anas mengucapkan terimakasih pada SBY karena sudah ditahan KPK,ini adalah sindiran dan satire yang luar biasa dan sangat kuat,Tjipta melihat pernyataan terima kasih yang disampaikan oleh Anas ini merupakan rentetan dari kejadian panjang yang terjadi sebelumnya terhadap dirinya.Para petinggi partai Demokrat sudah merasa galau dan yakin jika Anas terlibat,setelah pernyataan Nazarudin pada tanggal 15-10-2012 yang menyatakan Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng merupakan otak Hambalang dan mengatur semuanya.Anas dianggap menjadi biang keladi semuanya.Para petinggi partai Demokrat seperti Jero Wacik,Syarif Hasan mendesak SBY untuk mengambil tindakan karena elektabilitas partai Demokrat semakin turun. Kemudian Presiden SBY pada tanggal 4-2-2013,pada saat berada di Jeddah Saudi Arabia mengeluarkan pernyataan yang meminta dan memohon KPK untuk menjernihkan semua,jika  Anas Urbaningrum terlibat segera diproses,jika tidak  dikembalikan nama baiknya.Pada tanggal 23 -4-2013,tepatnya 19 hari kemudian KPK langsung menetapkan Anas Urbaningrum menjadi tersangka.Dalam ilmu komunikasi ini disebut dengan First order presentation.Jika melihat pada pola teori ini,persepsinya Anas Urbaningrum itu dibikin jadi tersangka.Tjipta Lesmana menegaskan ini bukan kata dia,tapi persepsi masyarakat yang berkembang, Teori ini sangat ampuh sekali. Apalagi penetapan Anas menjadi tersangka  didahului   dengan peristiwa bocornya sprindik.Kegaduhan poltik seperti ini menjadikan Anas yakin dirinya memang dizalimi. Makanya kemudian keluar ucapan Anas yang terkenal itu.Anas kelihatannya dendam dan benci sekali pada SBY. Berbeda dengan Fadjroel Rahman menanggapi Perlawanan yang diberikan oleh kubu Anas Urabningrum yang terkesan lebih mengedapankan perlawanan politik  atau perlawanan massa,meminta para loyalitas Anas untuk maju kedepan,Fadjroel berpendapat akan sulit bagi kubu Anas untuk mengubah kasus hukum menjadi kasus politik ,dialam politik yang semakin terbuka seperti sekarang ini.Lebih baik semua loyalitas Anas bergerak kedepan dengan menyiapkan sebanyak-banyaknya informasi buat Anas yang nantinya berguna untuk disampaikan dalam pengadilan tripikor.Sebaiknya kubu Anas lebih baik melakukannya dengan perlawanan hukum,bukan dengan perlawanan politik atau massa.Fadjroel tidak yakin kubu Anas dengan PPI mampu untuk menggerakkan massa, sampai satu juta orang untuk membela Anas dan juga gerakan politiknya masih sangat lemah,dan cara kerjanya juga tidak menyakinkan.Lebih baik perlawanan hukum,kemungkinan bisa berhasil menyeret elite politik demokrat lainnya. Fadjroel sudah lama menunggu lebih satu tahun menanti kapan Anas mau membuka lembaran-lembaran berikutnya seperti yang dijanjikannya. Tapi sampai sekarang belum ada yang disampaikan oleh Anas.Bahkan sebelum mendatangi kantor KPK,Anas  berjanji akan menyampaikan ada peristiwa besar,tapi ternyata tidak ada yang disampaikan.Fadjroel amat menyanyangi pernyataan terima kasih Anas pada penyidik KPK,kepada Abraham Samad.Seoalah-olah Anas ingin memberitahukan pada rakyat penyidik KPK dan Abraham Samad yang meyebabkan Anas jadi tersangka dan ditahan.Anas menyalahkan KPK dan pernyataan seperti ini tidak ada gunanya.Lebih baik maju kedepan  memberikan perlwanan hukum dan seret sebanyak-banyak pelaku lain ke pengadilan.Anas akan dihargai dan rakyat menantikannya.Fadjroel Rahman juga mengatakan dari lima orang pemeran iklan katakan tidak pada korupsi,sudah tiga orang sekarang sudah jadi terseret kasus hukum yaitu, Angelina Sondakh,Andi Mallarangeng,Anas Urbaningrum. Tidak tertutup kemungkinan yang dua lainnya bisa menyusul. Prof.J.E.Sahetapy meminta Gede Pasek kalau berani ingin membela Anas  tulis dikoran,supaya bisa menjadi alat bukti tertulis,tidak hanya sekedar ngomong yang tidak ada gunanya.Sahetapy memandang unggapan yang disampaikan oleh Anas Urbaningrum penuh bersayap.Pakar hukum ini menangkap dari koran-koran dan berita yang beredar  orang-orang mulai meragukan apa yang dikatakan oleh Anas.Sahetapy juga mengatakan apa yang diomongin oleh Ridwan Saidi nol besar tidak ada artinya.Sahetapy juga mengkritik pengacara Anas Urbaningrum yang membiarkan Anas Urbaningrum berjalan sendiriana ke KPK.Sahetapy menilai tindakan pengacara seperti itu sontoloyo.Sahetapy juga mengingatkan kesombongan itu pertanda kejatuhan sudah dekat.Pakar hukum ini juga meminta orang-orang yang ingin membela Anas Urbaningrum untuk berhenti bermain politik,dan jangan hanya sekedar banyak ngomong yang tidak banyak dimengerti oleh orang banyak.Sahetapy juga minta pengacara membela bukan karena yang bayar,tapi membela karena kebenaran.Melihat kondisi saat ini banyak orang yang penyakitnya aneh dan bermacam-macam ,karena banyak memakan uang haram. Sahetapy juga mengatakan" karena kta  punya keyakinan dalam beragama,maka apakah karena saya mengatakan kebenaran,lalu tiba-tiba anda lalu membenci saya , lalu kemudian kamu menjadi musuh saya ". Sahetapy tidak mau menjadi musuh siapa-siapa,termasuk musuh SBY.Sahetapy juga membikin hadirin menjadi tertawa terbahak-bahak,ketika menyindir banyak orang gagah yang hadir pada acara  ILC ini, tapi begitu sampai dirumah  pada takut sama isterinya.Diakhir tanggapannya, Sahetapy  menyindir yang hadir semua warga Indonesia dalam acara ILC ini masih bermental Pancasila atau bermental Pencak silat. Jika bermental Pencak silat ya sudah,tapi jika bermental Pancasila jangan membuang  arang dalam makanan. Tugas kita semua untuk mendidik rakyat ini. Sahetapy menilai hati nurani bangsa kita saat ini berada dalam keadaan amburadul. Sahetapy juga minta pihak pembela Anas jika tidak setuju dengan pendapatnya,jangan mengambil sikap dulu,pikirkan baik-baik dulu,kemudian berdoalah kepada Tuhan,lalu anda punya hati nurani yang bisa terbuka. Dari beberapa pembicara di acara ILC ini dapat kita simpulkan,tampaknya perlawanan yang diberikan oleh kubu Anas Urbaningrum yang berbasis massa dan politik ini ,terkesan akan sia-sia dan tidak akan mendapatkan dukungan dan simpatik  masyarakat luas.Dizaman keterbukaan seperti saat ini ,posisi kubu Anas dan pendukungnya juga tidak punya kekuatan dan tidak punya kemampuan untuk melakukannya itu,seperti yang dikemukan oleh Fadjroel Rahman.Jadi alangkah baiknya jika Anas Urbaningrum kosentrasi mengumpulkan semua informasi dan bukti kuat lainnya yang diketahui untuk menyeret pelaku lainnya dalam persidangan tripikor nanti. Apalagi Anas Urbaningrum dulu pernah berjanji akan membuka lembaran-lembaran berikutnya,Pada saat Anas Urbaningrum ditetapkan jadi tersangka pada tanggal 23-2-2013 lalu,Anas mengatakan ini hanya baru lembaran pertama. Sampai saat ini Anas belum juga membuka lembaran yang pernah dijanjikannya itu.Publik mulai merasa ragu dan bertanya-tanya,apakah memang ada atau tidak lembaran berikut seperti yang dijanjikan oleh Anas Urbaningrum itu.Harapan itu sempat tersembul sesaat sebelum Anas mendatangi kantor KPK pada jumat tanggal 10-1-2014 lalu.Tetapi tetap nihil,tidak ada yang disampaikan. Sekarang semuanya ada ditangan Anas Urbaningrum,apakah memang dia memang ingin membuka lembaran-lembaran berikutnya seperti janjinya semula atau malah Anas Urbaningrum tidak punya lembaran-lemabaran itu,mari kita tunggu saja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline